INDOSPORT.COM - Jagat sepak bola dekade 1930-an identik dengan Italia. Hampir semua turnamen bergengsi di periode tersebut berhasil direngkuh, terutama Piala Dunia 1934, Olimpiade 1936, dan Piala Dunia 1938.
Namun, kejayaan Italia rupanya tak dianggap oleh Inggris, yang notabene mengklaim sebagai negara penemu sepak bola modern. Kubu The Three Lions begitu lantang berpendapat demikian karena mereka belum pernah menjajal sendiri kekuatan Gli Azzurri.
Alasannya, Inggris dekade 1930-an tidak berpartisipasi di Piala Dunia karena FA (PSSI-nya Inggris) memutuskan untuk keluar dari keanggotaan FIFA sejak 1928.
Meski tidak mentas di Piala Dunia, Inggris tetap diakui sebagai salah satu tim terkuat Eropa pada era itu. Jadilah mereka mengundang Italia untuk melakukan pertandingan uji coba alias persahabatan pada 14 November 1934.
Media cetak Inggris yang terkenal pandai melebih-lebihkan sebuah berita bahkan memberi label "The Real World Cup Final" kepada partai tersebut. Gaungnya dipercaya bisa melebihi final Piala Dunia 1934 antara Italia vs Cekoslovakia sekitar lima bulan sebelumnya.
Di sisi lain, tantangan Inggris merupakan pertandingan pertama Italia pasca-menjuarai Piala Dunia 1934. Gli Azzurri meraih trofi Jules Rimet perdana mereka usai menekuk Cekoslovakia dengan skor tipis 2-1.
Tajuknya barangkali sebatas persahabatan, namun pemimpin Italia ketika itu, Benito Mussolini, meminta seluruh pemain bertanding dengan serius. Dia bahkan dikabarkan menjanjikan mobil Alfa Romeo seharga 6.000 pound (sekitar Rp112,2 juta) kepada masing-masing individu bila mampu menekuk Inggris.
Tibalah hari pertandingan. Stadion Highbury, markas salah satu raksasa Liga Inggris, Arsenal, menjadi panggung pertarungan Inggris vs Italia sekaligus saksi bisu sebuah momen bersejarah.
Untuk kali pertama sepanjang sejarah (satu-satunya hingga kini), tujuh pemain Arsenal menghuni starting line-up Inggris di laga internasional. Mereka antara lain Frank Moss, George Male, Eddie Hapgood, Ray Bowden, Wilf Copping, Ted Drake, dan Cliff Bastin.
Sebelum sepak mula, tak ada yang menyangka pertandingan malam itu akan menjadi salah satu yang paling brutal dalam lembaran sejarah. Harapan penonton menyaksikan atraksi menghibur di atas lapangan langsung sirna pada menit kedua.
Pemain bertahan Italia, Luis Monti, mengalami patah kaki usai menerima tekel horor dari striker Inggris, Ted Drake. Dia tetap memaksakan diri tetap di lapangan selama 15 menit sebelum menyerah dan ditandu ke luar dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Ketika Luis Monti sedang pincang dan menahan sakit yang luar biasa, Inggris memanfaatkannya untuk mencuri gol. Tidak tanggung-tanggung, tuan rumah tiga kali menggetarkan gawang Italia lewat sepasang aksi Eric Brook (3', 10') dan sundulan Ted Drake (12').
#OnThisDay in 1934, The Battle of Highbury took place between England and World Champions - Italy 🇮🇹🏆
— FIFA Museum (@FIFAMuseum) November 14, 2018
As well as being known as a rather violent "friendly", it set the record for most players from one club to start for @England
How many @Arsenal players were in the line-up?
Di sisa babak pertama, Italia mencoba bangkit. Cederanya Luis Monti membuat mereka harus melanjutkan pertandingan dengan 10 orang akibat belum adanya aturan pergantian pemain.
Entah karena frustrasi atau ingin balas dendam atas tumbangnya Monti, Italia menyebabkan empat pemain Inggris terluka, masing-masing Eddie Hapgood (patah hidung), Ray Bowden (remuk pergelangan kaki), Drake (kena tonjok), dan Eric Brook (patah lengan).
Memasuki babak kedua, Italia yang berpredikat jawara dunia tidak mau didikte Inggris meski hanya mengandalkan 10 pemain. Striker legendaris Inter Milan, Giuseppe Meazza, menyarangkan dua gol balasan pada menit ke-58 dan 62.
Italia yang susah-payah melanjutkan laga dengan 10 orang bahkan nyaris menyamakan kedudukan andaikan upaya hattrick Meazza tak membentur tiang gawang Inggris dan peluang-peluang lain tidak digagalkan kiper Frank Moss.
Skor akhir 3-2 untuk kemenangan Inggris, tapi tidak menghasilkan trofi apa pun selain pemain mereka yang babak belur masuk rumah sakit. Media lokal menggembar-gemborkan hasil tersebut dan mengklaim The Three Lions pantas diganjar titel juara Piala Dunia.
Namun, media Inggris menepikan fakta bahwa timnas mereka menang melawan 10 orang, bukan 11 orang. Itulah mengapa Italia disambut meriah ketika pulang kampung dan dijuluki The Lions of Highbury berkat kegigihan di atas lapangan sepanjang laga uji coba tersebut.
Buntut dari insiden malam itu, FA sampai menghapusnya dari catatan laga internasional yang pernah dijalani Inggris. Salah satu pemain, Stanley Matthews, mengakui momen tersebut sebagai pertandingan paling brutal sepanjang kariernya.
Tak berlebihan bila belakangan pertandingan persahabatan antara Inggris vs Italia, 14 November 1934, tersohor dengan sebutan The Battle of Highbury.
Susunan Pemain:
Inggris (2-3-5): 1-Moss; 2-Male, 3-Hapgood; 4-Britton, 5-Barker, 6-Copping; 7-Matthews, 8-Bowden, 9-Drake, 10-Bastin, 11-Brook
Cadangan: Gardner, Carter
Pelatih: -
Italia (2-3-5): 1-Ceresoli; 2-Monzeglio, 3-Allemandi; 4-Ferraris, 5-Monti, 6-Bertolini; 7-Guaita, 8-Serantoni, 9-Meazza, 10-Ferrari, 11-Orsi
Cadangan: Gianni, Vincenzi, Monza, Faccio, Scopelli
Pelatih: Pozzo
Stadion: Highbury (56.044)
Gol: Brook 3', 10', Drake 12'/Meazza 58', 62'
Wasit: Olsson (Swe)
Kartu Kuning: -
Kartu Merah: -