INDOSPORT.COM - Bintang Juventus, Paulo Dybala, tepat pada hari ini (15/11/20) merayakan ulang tahunnya yang ke-27. Sudah tidak lagi muda, kini Dybala 'resmi' berstatus mantan wonderkid yang tengah ditimpa penyakit kelamin.
Lahir pada 15 November 1993 di Laguna Larga, Cordoba, Argentina, pria dengan nama lengkap Paulo Bruno Exequiel Dybala sudah dikenal mahir bermain sepak bola sejak kecil.
Dybala yang juga kerap dijuluki La Joya atau permata ini adalah anak dari pasangan Adolfo Dybala dan Alicia de Dybala. Lahir dari keluarga sederhana di Argentina, Dybala sejak kecil telah diprediksi oleh kedua orang tuanya akan menjadi seorang pemain sepak bola yang terkenal.
Hal ini mengacu kepada kedua kakaknya, yakni Gustavo Dybala dan Mariano Dybala yang berkecimpung di dunia olahraga. Gustavo sempat menjajal sepak bola, namun namanya tidak setenar adiknya saat ini. Sementara Mariano sejak kecil tidak memiliki ketertarikan olahraga sepak bola, melainkan kepada olahraga senam.
Paulo Dybala diketahui memulai kariernya di akademi Instituto. Di situ, Dybala menimba ilmu di klub tersebut dari tahun 2003 hingga 2011. Setelahnya, dirinya pun tampil menjanjikan dan dipromosikan oleh sang pelatih untuk naik ke level senior.
Hingga pada akhirnya, dirinya pun tampil bersama Instituto Senior dalam ajang liga divisi dua Argetina, Primera B Nacional di usia 17 tahun.
Dalam sebuah wawancaranya bersama media lokal Argentina, Dybala mengakui bahwa sosok ayahnya lah yang menjadikannya sebagai pemain muda berbakat kala itu. Ayahnya rela mengantar jemput Dybala untuk latihan sepak bola, bahkan di saat jam kerjanya sekalipun.
Semusim bersama Instituto di tahun 2011 hingga 2012, Dybala berhasil mencetak 17 gol dari total 38 pertandingan. Dalam semusim itu, Dybala juga mematahkan sebuah rekor sebagai pencetak gol termuda, yang mana sebelumnya dipegang oleh legenda Argentina, Mario Kempes.
Torehan manis itu pun mencuri perhatian dari klub Italia, Palermo. Hal ini membuat klub bernuansa merah muda tersebut merekrut remaja yang juga fans dari Juan Roman Riquelme ini di bursa transfer musim panas 2012.
Setelahnya, seperti kita ketahui saat ini. Bersama Palermo, dirinya mulai dikenal dunia. Meskipun, di musim pertamanya ia bersama Palermo harus terdegradasi ke Serie B.
Namun tak membutuhkan waktu lama untuk Dybala menyelamatkan Palermo dari keterpurukan. Di musim 2014/2015, Palermo kembali promosi ke Serie A. Di musim inilah Dybala menjalani karier terakhirnya usai mencetak 13 gol dan membuat 10 assist, sekaligus dinobatkan sebagai raja assist serie A pada 2014/15.
Memasuki musim 2015/2016, Paulo Dybala resmi bergabung bersama Juventus. Bahkan hingga saat ini, dirinya berstatus sebagai salah satu dari lima pemain terlama Juventus setelah Giorgio Chiellini (gabung pada 2005), Carlo Pinsoglio (2014), dan Sami Khedira serta Alex Sandro (2015).
Musim pertamanya Dybala bersama Juventus dengan status sebagai wonderkid, dapat dikatakan indah. Namun seiring waktu, performa dan statistik Dybala menurun.
Situs WhoScored mencatat bahwa, meski telah bermain dua kali di Serie A musim ini, Paulo Dybala cuma mampu melepas satu tembakan mengarah ke gawang. Padahal, total tembakannya ada sembilan kali.
Sementara itu di Liga Champions, tak ada satu tembakan akurat pun yang Paulo Dybala berhasil ukir kendati melepas total tiga percobaan musim ini.
Nasib kurang baik tak hanya menimpanya di Juventus, tetapi juga di Timnas Argentina. Terakhir kali Paulo Dybala membela Timnas Tango adalah pada November 2019 silam. Itu artinya, ia sudah absen selama setahun.
Sejauh ini, Dybala sendiri hanya mencatatkan 29 caps bersama Timnas Argentina. Ia sering absen untuk bergabung ke timnas karena berbagai masalah yang melanda. Kontribusi golnya bagi Tim Tango juga kecil, yakni cuma dua gol.