INDOSPORT.COM - Tahun 2020 ini menjadi periode yang unik bagi Manchester United. Penampilan klub berjuluk Setan Merah ini bagaikan roller coaster.
Mereka tampil luar biasa di Liga Inggris restart musim lalu, dan mampu finish di peringkat ke-3 klasemen akhir musim 2019/20. Akan tetapi memasuki musim 2020/21 ini, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini menjalani start yang buruk.
Penampilan buruk ini tentu membuat Solskjaer tertekan. Rumor bahwa dirinya akan dipecat pun kembali menyeruak.
Ada yang masih percaya Solskjaer bisa mengembalikan permainan apik Man United jika diberi banyak waktu di Old Trafford.
Namun di sisi lain, rumor menyebutkan bahwa sudah ada sosok pelatih yang stand by jika Solskjaer dipecat, yakni Mauricio Pochettino.
Solskjaer pun harus bekerja lebih ekstra lagi. Dirinya harus melakukan tiga hal ini jika tidak ingin dipecat, dikutip dari Madaboutepl:
1. Temukan Formasi yang Tepat
Solskjaer sering mendapat kritikan karena sering mengganti formasi. Formasi 3-5-2/5-3-2, memainkan sistem 4-2-3-1, dan 4-3-2-1 pernah ia coba dengan beragam tingkat kesuksesan.
Namun hal tersebut tentu tak melulu ia bisa lakukan. Solskjaer harus menentukan formasi terkuat, yang bisa memberikan keseimbangan bagi timnya.
Meski lini belakang mereka terlihat rapuh musim ini, namun Solskjaer bisa menutupinya dengan menggenjot kinerja lini depan. Pasalnya, Setan Merah memiliki stok penyerang-penyerang muda hebat yang punya kecepatan.
2. Tentukan Siapa yang Pantas Jadi Starter
Sejauh ini, Solskjaer belum bisa mengidentifikasi siapa saja yang pantas menjadi starter sejak dia memimpin klub. Tidak seperti juara bertahan Liga Inggris, Liverpool yang bisa dengan mudah menentukan starting XI-nya.
Manajer asal Norwegia itu paling tidak harus mengidentifikasi 11-13 pemain terbaiknya. Dan nama-nama tersebut yang akan bermain setiap saat ketika mereka dalam kondisi fit.
3. Punya Standar Pola Permainan
Manchester United memiliki sejarah besar dalam permainan sepak bola menyerang selama beberapa dekade. Tapi, saat ini pertahanan mereka terlihat lemah sehingga secara keseluruhan, permainan mereka hanya mengandalkan kecepatan para gelandang dan strikernya untuk memukul lawan melalui skema serangan balik.
Meski begitu, Man United harus punya standar dalam setiap laga yang mereka lakoni. Kembali lagi kita ambil contoh Liverpool, di mana mereka saat ini sangat mengandalkan kekuatan sayap-sayap mereka dalam merusak pertahanan lawan, namun The Reds juga punya pertahanan yang bagus.
Berbicara Man United, mereka saat ini dalam fase yang tidak terlalu jelas dalam permainan. Dalam beberapa laga, kita bisa lihat terkadang para pemain terlihat kurang memiliki pengetahuan bagaimana cara membongkar pertahanan lawan.
Untuk itu, Solskjaer dituntut untuk punya sesuatu yang bisa membuat tim punya standar sendiri dalam setiap laga yang mereka lakoni. Jika ini semua tidak berhasil ia lakukan, siap-siap saja dalam waktu dekat dirinya dipaksa angkat koper dari Old Trafford.