INDOSPORT.COM - Akibat Liga 1 yang tertunda sejak Maret 2020 dan baru akan dilanjutkan pada Februari 2021 memberikan efek yang cukup besar kepada kehidupan suporter klub, salah satunya PSM Makassar.
Sejumlah pentolan suporter klub berjuluk Pasukan Ramang bak kehilangan jati diri akibat tak pernah lagi melihat Willjan Pluim dkk. beraksi mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau.
Hampa. Demikianlah satu kata yang cukup untuk menggambarkan isi hati Alamsyah Herman, pentolan kelompok suporter Red Gank yang berbasis di sisi tribun terbuka utara Stadion Andi Mattalatta setiap kali PSM Makassar berlaga.
Alamsyah Herman atau yang lebih dikenal dengan sapaan Alis di kalangan suporter ini menyebut banyak perubahan yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan. Salah satunya suporter yang bertransformasi menjadi penonton layar kaca.
"Teman-teman sekarang ini sudah banyak yang berubah menjadi penonton layar kaca karena hanya bisa menyaksikan liga-liga luar negeri saja," ungkap Alis kepada INDOSPORT, Selasa (17/11/20).
Alis menambahkan, suporter tak hanya kehilangan sumber pendapatan tapi juga hiburan yang notabene sepak bola menjadi salah satu tontonan paling disukai disegala kalangan masyarakat.
"Suporter itu kan hiburannya ada di lapangan sepak bola. Akibat Liga 1 stop, kami otomatis kehilangan hiburan dan terlebih lagi bagi masyarakat yang ada di pelosok daerah," tutur Alis.
Meski Liga 1 tengah hiatus, jajaran kelompok suporter tetap menegaskan kesetiaan dan cintanya untuk tetap mendukung PSM Makassar disetiap situasi, baik suka maupun duka.