INDOSPORT.COM - Kekalahan Timnas Inggris atas Belgia beberapa hari lalu di ajang UEFA Nations League ternyata mengecewakan banyak pihak.
Mantan pemilik Crystal Palace, bahkan menyebut biang keladi kekalahan Inggris adalah Gareth Southgate yang tidak ubahnya seperti Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.
Timnas Inggris kalah dengan skor 2-0 dari Belgia. Dua gol Belgia pada laga tersebut disarangkan oleh Youri Tielemans dan Dries Mertens.
Kekalahan ini membuat Inggris harus terpuruk di posisi ketiga klasemen Grup 2. The Three Lions baru meraih tujuh poin dari lima laga, kalah bersaing dengan Belgia dan Denmark yang ada di posisi pertama dan runner-up Grup 2.
Alhasil, semua kritik mengarah pada Gareth Southgate. Pasalnya, Inggris sedang tampil jeblok usai sebelumnya juga kalah dari Denmark dengan skor 0-1.
Simon Jordan menilai bahwa Southgate belum pantas untuk menjadi manajer timnas Inggris. Menurutnya, Southgate tidak buruk, hanya saja masih ada pelatih yang lebih bagus dibanding eks pemain Middlesbrough itu.
Situasi yang sama menurut SImon Jordan, juga terjadi pada kasus Solskjaer di Man United. Dia menilai, masih ada di luaran sana sosok pelatih yang lebih kompeten dibanding Solskjaer.
"Saya pikir Southgate adalah Ole Gunnar Solskjaer pada versi internasional. Saya pikir Southgate dan Solskjaer adalah pemimpin yang hambar," tuturnya,
"Saya tidak yakin apakah pemain bisa mendapat inspirasi dari pelatih dengan model seperti ini?" ujar Simon Jordan dikutip dari talkSPORT.
Southgate sebenarnya mampu membawa harapan baru bagi timnas Inggris setelah tampil cukup apik di gelaran Piala Dunia 2018 lalu.
Timnas Inggris mampu melaju hingga fase semifinal, walau akhirnya kalah dari Kroasia, dan tumbang dari Belgia di perebutan juara tiga.
Setelah itu, perjalanan Inggris tak terlalu buruk pada beberapa laga uji coba maupun UEFA Nations League. Mereka pun sukses mengamankan satu tiket ke putaran final Euro 2020 yang digelar tahun depan.
Hanya saja, Inggris dianggap belum selevel dengan negara-negara kuat lainnya. Mereka kerap tumbang di tangan Belgia, Belanda, ataupun Spanyol.