Liga Indonesia

Sebelum Meninggal, Legenda PSMS Parlin Siagian Sempat Rayakan Ultah

Selasa, 17 November 2020 06:00 WIB
Kontributor: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Pewarta PSMS Medan
Almarhum legenda PSMS Medan, Parlin Siagian, saat disemayamkan di rumah duka di Medan, Senin (16/11/20) sore. Copyright: © Pewarta PSMS Medan
Almarhum legenda PSMS Medan, Parlin Siagian, saat disemayamkan di rumah duka di Medan, Senin (16/11/20) sore.

INDOSPORT.COM - Sebelum masuk rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia, legenda PSMS Medan, Parlin Siagian, sempat merayakan hari ulang tahunnya atau ultah beberapa hari lalu.

Hal itu dikatakan anak pertama sang legenda, Marco Platini Siagian. Ia menyebut keluarga besar mereka sempat merayakan ultah Parlin Siagian ke-69 pada 7 November 2020 lalu.

"Kemarin sebelum sakit masih merayakan ulang tahun bapak. Masih kumpul kami sama keluarga merayakan ulang tahun bapak," kata Marco kepada awak media di rumah duka, Senin (16/11/20) sore.

Marco menuturkan, tiga hari setelah merayakan ulang tahun ayahnya itu, sang legenda jatuh sakit dan kemudian dirawat di RS Elisabeth Medan lebih kurang selama lima hari.

"Ya tiga hari setelah ulang tahun bapak masuk rumah sakit. Lima hari lah sama ini di Rumah sakit, sebelum akhirnya bapak meninggal," tutur sang anak.

Marco menuturkan sang ayah merupakan sosok yang tegas dan disiplin. Hal itu tak hanya dia terapkan di lingkungan dunia sepak bola, namun juga diterapkan dalam lingkungan keluarganya.

"Bapak tegas, bukan hanya sama pemain dan di dunia sepak bola, tapi juga sama keluarga dia tegas. Juga disiplin waktunya itu, kalau ada janji selalu tepat waktu. Mungkin kunci keberhasilan dia sampai sekarang ya itu," tutup Marco.

Sebagai informasi, legenda PSMS bernama lengkap Parlindungan T Siagian ini meninggal dunia di RS Elisabeth Medan, Senin (16/11/20) sekira pukul 12.00 siang dan dijadwalkan dikebumikan pada Rabu (18/11/20) esok.

Parlin yang sukses meraih gelar juara baik sebagai pemain maupun pelatih PSMS dan sempat menjadi asisten pelatih dari Danurwindo saat di Timnas Indonesia pada 1996 silam ini meninggalkan seorang istri, tiga anak dan dua cucu.