INDOSPORT.COM - Melukai diri sendiri, nampak ibarat yang cocok ditujukan kepada Barcelona yang lakoni LaLiga Spanyol kali ini. Para stafnya sendiri meradang setelah Lionel Messi disebut-sebut sebagai pembawa sial.
20 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk memiliki hubungan baik dengan Catalan. Bayangkan saja, selama dua dekade tersebut, nama besar klub berhasil dibangun lewat sumbangsih 34 trofi berikut performa apik sang bintang yang tak ada duanya.
Tapi relasi keduanya mulai goyah setelah musim lalu alami nirgelar liga domestik sekaligus alami insiden memalukan dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen di pentas Eropa. Krisis ekonomi gara-gara Corona kian memperparah carut marut di kubu klub hingga nyaris bangkrut.
Tak tahan, Lionel Messi lantas menyampaikan minatnya untuk hengkang dan kebetulan kabarnya telah mengontak Manchester City. Mantab pergi ketika rekan-rekannya juga diusir, langkah La Pulga justru gagal ketika diminta melunasi klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun).
Terpaksa bertahan satu musim LaLiga Spanyol lagi tak membuat beberapa pekerja di dalam Camp Nou senang. Pasalnya, imbas harus memenuhi gaji pemain berusia 33 tahun itu plus krisis finansial gara-gara Corona, buat mereka harus rela digaji rendah dan bahkan alami PHK.
"Kami kecewa ketika Messi putuskan untuk tinggal, begitupun semuanya karena akan ada pemangkasan gaji lagi untuk bayar honor Leo. Saya cinta dia untuk klub dan sepak bola, tapi anak keluarga saya nanti makan apa?" ucap salah satu sumber dilansir Sport Bible.
Seperti diketahui, pihak El Barca diwajibkan untuk dapat dana segar 171 juta poundsterling (Rp3,2 triliun) hingga awal Januari nanti. Kendati sudah menjual Luis Suarez, Arturo Vidal, dan Ivan Rakitic, hal ini terkesan sia-sia karena sang kapten masih harus dibayar tinggi.
Ya, Messi setidaknya harus diganjar 500 ribu poundsterling (Rp9,3 miliar) per-pekan atau 26 juta poundsterling (Rp488 miliar) setahun. Jika saja ia pergi sejak awal atau bahkan dijual mahal, tentu modal tersebut lebih dari cukup untuk kesejahteraan Blaugrana.
Alih-alih lengsernya Josep Maria Bartomeu sebagai presiden bawa perubahan, klub malah kian sengsara ketika para pemain memberontak. Menurut laporan media lain, mereka menuntut gaji penuh yang tentu saja tak bisa dikabulkan dengan kondisi saat ini.
Cepat atau lambat, Barcelona sendiri terlihat memang akan kehilangan Lionel Messi, bahkan pada paruh kedua musim LaLiga Spanyol nanti. Manchester City kabarnya akan langsung mengangkut pemain itu tahun depan sebagai syarat kesempurnaan skema Pep Guardiola.