INDOSPORT.COM - Beberapa hari lalu dua pemain Bhayangkara FC, Saddil Ramdani dan Indra Kahfi dilaporkan sempat diundang ke turnamen antar kampung (tarkam). Video keduanya viral di media sosial dan menuai kritik netizen karena dianggap bisa berbahaya untuk karirnya.
Pasca kejadian itu, Saddil pun telah menjelaskan jika mereka hanya diundang sebagai bintang tamu. Keduanya tidak sempat bermain (fun game) karena situasi tidak mendukung (hujan).
Disinggung soal kejadian di atas, media officer Bhayangkara mengatakan hal tersebut adalah keputusan pribadi para pemain. Manajemen sejatinya sudah memberikan imbauan agar bisa selektif memilih kegiatan untuk menjaga kondisi saat tim diliburkan.
"Waktu masih ada latihan memang dilarang (ikut tarkam), tapi pas dikasih libur ini belum ada perintah resminya dilarang. Tetapi juga tidak ada disuruh cari tarkam atau sejenisnya, intinya mereka disuruh jaga kondisi dan tetap dikasih program latihan," tutur Anggra Bratama, selaku media officer Bhayangkara FC.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji telah mengimbau agar pemainnya tidak ikut tarkam karena beresiko cedera. Ia tidak ingin para pemain tumbang ketika Liga 1 dilanjutkan awal tahun depan.
"Untuk saya, sebaiknya pemain jangan sampai mengikuti tarkam. Sebab, risikonya besar. Bisa sampai cedera atau yang lain," ujarnya.
"Untuk para pemain, sekarang lebih baik mengikuti saja program yang dibuat oleh tim pelatih untuk menjaga kondisi," lanjut Kapolres Sidoarjo tersebut.
Pertandingan tarkam menjadi godaan terbesar bagi pemain profesional di Indonesia, termasuk di Liga 1, ketika kompetisi tengah berhenti. Umumnya, tujuan mengikuti tarkam untuk mendapatkan pemasukan sampingan.
Namun, fenomena tarkam masih menjadi pro dan kontra di kancah sepak bola Indonesia. Banyak yang mengkritik karena tarkam bisa membuat pemain cedera.