INDOSPORT.COM - Mantan kapten Timnas Indonesia U-23 yang juga merupakan pemain Persebaya Surabaya, Hansamu Yama Pranata tak masalah jika gajinya dipotong. Menurutnya jika melihat situasi seperti sekarang ini semuanya serba sulit.
"Situasinya seperti ini jadi mau bagaimana lagi. Intinya harus sabar saja sekarang ini," kata Hansamu Yama pada Jumat (20/11/20).
Calon ayah ini percaya jika suatu saat nanti kondisi bisa kembali berangsur normal dan sepak bola Indonesia bisa bergulir lagi. "Rezeki sudah ada yang atur semuanya, tidak apa-apa," lanjut Hansamu.
Pemotongan gaji bagi semua pemain itu diumumkan oleh PSSI melalui Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/69/XI/2020 terkait penundaan kompetisi musim 2020. Di dalam SK tersebut ada enam poin yang dibahas, salah satunya soal pemotongan gaji pemain.
Poin itu berbunyi apabila kompetisi telah efektif untuk dapat dimulai, maka klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan kesepakatan ulang bersama dengan pelatih dan pemain atas penyesuaian nilai kontrak pada perjanjian kerja yang telah disepakati dan ditandatangani sebelumnya.
Perubahan itu yakni nilai kontrak untuk Liga 1 dengan kisaran 50 persen dan Liga 2 dengan kisaran 60 persen dari nilai kontrak atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional yang berlaku di masing-masing domisili klub, dan diberlakukan satu bulan sebelum kompetisi dimulai sampai dengan berakhirnya kompetisi yang dimaksud.
SK tersebut juga sudah direspons oleh manajemen Persebaya, melalui manajer mereka Candra Wahyudi.
"Persebaya akan mempelajari detil surat keputusan PSSI ini. Terkait hak untuk pemain dan pelatih, tentu akan disesuaikan dengan kemampuan finansial klub. PSSI memberi catatan maksimal 25 persen, berarti bisa kurang dari angka tersebut," jelas Candra beberapa saat yang lalu.
Sementara itu saat ini tim pelatih Persebaya sendiri masih meliburkan pemain dari aktivitas latihan rutin sampai batas waktu yang belum ditentukan. Aji Santoso juga memberikan izin kepada pemain untuk pulang kampung baik pemain lokal dan pemain asing.