In-depth

Koneksi Ajax-Italia: dari Ruud Krol, Van Basten, sampai Ibrahimovic (Part 2)

Jumat, 20 November 2020 11:10 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Melanjutkan kisah pada bagian pertama, berikut ini kami ceritakan mengenai petualangan para pemain Ajax di Italia pada era 2000-an sampai Ibrahimovic di Milan. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Melanjutkan kisah pada bagian pertama, berikut ini kami ceritakan mengenai petualangan para pemain Ajax di Italia pada era 2000-an sampai Ibrahimovic di Milan.

INDOSPORT.COM - Koneksi klub Ajax dengan sepak bola Italia begitu erat. Melanjutkan kisah pada bagian pertama, berikut ini kami ceritakan mengenai petualangan para pemain Ajax di Liga Italia pada era 2000-an sampai Ibrahimovic di AC Milan saat ini.

Salah satu kelebihan besar yang dimiliki oleh Ajax Amsterdam dibandingkan dengan klub Eropa lain adalah pembinaan akademi mereka yang sangat bagus. 

Saat ini, mereka memiliki 13 tim muda yang terbentang dari usia 7-18 tahun. Komplek ini pun dilengkapi dengan bangunan berlantai dua yang terdiri dari ruangan gym, ruang tutor, ruang ganti, serta ruang pelatih dan staf-stafnya. 

Megahnya fasilitas yang dimiliki oleh Ajax Amsterdam diimbangi dengan program latihan level atas dari para pelatih terbaik. 

Mereka mengajarkan teknik dan juga teori permainan sepak bola nomor wahid kepada para pemain-pemain muda.   

Bahkan, program yang mereka susun didasarkan pada penelitian secara ilmiah, Para pemain dilatih dengan perhitungan ilmiah untuk meningkatkan teknik seperti kecepatan, kemampuan dribbling, sundulan, dan menembak. 

Para pemain juga dilatih untuk dapat mengembangkan kreativitas dalam bermain. Para pemain yang bergabung juga bukan sembarangan. 

Berlanjutnya Invasi Ajax di Italia

Invasi mantan pemain-pemain Ajax di Italia berlanjut pada akhir 1990-an dan dekade 2000-an. Kala itu sejumlah bintang ternama seperti Edgar Davids (Juventus), Van der Sar (Juventus), Jaap Stam (Lazio, Milan), Christian Chivu (Roma, Inter), dan Andy Van Der Meyde (Inter) menancapkan kaki di Negeri Pizza. 

Sebagian besar sanggup meninggalkan jejak emas di Liga Italia dan menjadi pioner masing-masing klub yang dibelanya. Jaap Stam misalnya, ia total membela Lazio dari 2001-2004 dengan catatan 94 penampilan dan 4 gol dan membantu Biancocelesti merebut Coppa Italia 2003/04. 

Edgard Davids juga terbilang sukses di Juve. Davids membela Juventus dari 1997 sampai 2004. Pemain yang identik dengan kacamata itu merengkuh tiga gelar scudetto bersama Bianconeri. 

Sedangkan Van der Sar bernasib kurang beruntung karena hanya dua musim di Delle Alpi sebelum akhirnya hijrah ke klub Fulham. Van der Sar yang sudah membela Ajax dari 1990-99 dan merasakan banyak gelar, tak mendapatkan apapun di Fulham.

Kesuksesan besar baru kembali ia dapatkan kala dibeli oleh Manchester United pada 2005. Di klub itu ia sukses mempersembahkan empat gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions. 

Klub-klub besar seperti Inter, Roma, Juventus, Lazio, dan Milan memang tak pernah putus merekrut pemain alumni Ajax tiap dekadenya. 

Pada masa keemasannya, Inter Milan memiliki Wesley Sneijder dan Christian Chivu yang membantu mereka merebut treble winner. Juventus dan Inter juga pernah merasakan service dari seorang Zlatan Ibrahimovic pada medio 2000-an.