In-depth

Manchester United yang Terus Konsisten dalam Inkonsistensi

Jumat, 20 November 2020 12:32 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Ahmad Mora/DeFodi Images via Getty Images
Bruno Fernandes tampak kelelahan di laga Istanbul Basaksehir vs Manchester United Copyright: © Ahmad Mora/DeFodi Images via Getty Images
Bruno Fernandes tampak kelelahan di laga Istanbul Basaksehir vs Manchester United
Konsisten dalam Inkonsistensi

Sejak Desember 2018 hingga November 2020 ini, Ole Gunnar Solskjaer telah menangani Manchester United sebanyak 100 laga lebih.

Catatannya dalam 100 laga sebagai pelatih terbilang mentereng dibanding pendahulunya seperti Sir Alex. Solskjaer memiliki presentase kemenangan mencapai 55 persen.

Namun, permasalahan Man United bersama Solskjaer lebih dari sekadar presentase kemenangan saja. Melainkan konsistensi permainan dan hasil.

Entah bagaimana, Solskjaer nampak jitu dalam melatih kala Man United akan menghadapi laga besar atau partai hidup mati. Namun, kala menghadapi tim-tim lemah, ia dan anak asuhnya dibuat tak berdaya.

Belum lama ini, di pentas Liga Champions 2020/21 saja, Man United mampu meraih kemenangan fantastis atas Paris Saint-Germain dan RB Leipzig. Total tujuh gol dicetak Setan Merah dengan hanya kebobolan satu gol saja.

Namun kala menghadapi Istanbul Basaksehir yang merupakan tim terlemah di grupnya, Man United mendadak mati kutu dan harus menerima kekalahan memalukan dengan skor 1-2.

Inkonsistensinya Solskjaer dan Man United pun berlanjut di Liga Inggris. Sebelum memasuki musim 2020/21, Setan Merah berada dalam laju apik dengan catatan 14 laga tak terkalahkan hingga akhir musim Liga Inggris 2019/20.

Catatan apik ini membawa harapan besar kepada pendukung Man United yang yakin timnya akan bersaing meraih gelar di Liga Inggris 2020/21.

Sayangnya, harapan tersebut sebatas harapan. Di delapan pekan awal, Man United dihadapkan kembali pada inkonsistensi dengan tiga kekalahan, tiga kemenangan dan satu hasil imbang.

Uniknya, kekalahan dan kemenangan didapatkan secara bergantian. Kekalahan Man United didapat di laga kandang dan kemenangan didapat di laga tandang dengan pola: Kalah, Menang, Kalah, Menang, Seri, Kalah, dan Menang.

Catatan itu menjadi bukti bahwa Man United sejauh ini terus konsisten dalam inkonsistensinya. Tentu sebuah pekerjaan besar menanti Solskjaer jika dirinya tak mau lagi mendapat berita pemecatan kala inkonsistensi menghinggapi anak asuhnya.

Menarik dinantikan bagaimana cara Ole Gunnar Solskjaer menemukan konsistensinya. Laga kandang melawan West Bromwich Albion di pekan ke-9 Liga Inggris 2020/21 akan menjadi pembuktian, apakah Manchester United siap untuk terus konsisten?