INDOSPORT.COM - Persik Kediri pernah menjalani periode cemerlang dalam kiprahnya di Liga Indonesia, dengan meraih trofi kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama selama dua kali dalam tiga musim.
Periode itu terjadi, ketika tim kebanggaan Persik Mania menjuarai kompetisi level tertinggi tanah air pada musim 2003 dan 2006. Praktis, prestasi itu pun tercatat dalam buku sejarah sepak bola nasional.
Harianto, menjadi salah satu pilar penting Persik Kediri pada masa tersebut. Lantas, bagaimana kabar kapten tim Macan Putih itu setelah lebih dari satu dekade berlalu?
"Kabar baik Mas, Alhamdulillah. Sekarang lebih sering di kantor, bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil)," Harianto menjawab INDOSPORT ketika hadir dalam ekshibisi NZR di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (14/11/20).
"Kalau akhir pekan selalu pulang, bermain dengan teman-teman (pesepakbola). Selain tentunya menemani orang tua," sambung gelandang tangguh kelahiran Gondang Legi, Kabupaten Malang tersebut.
Menjadi PNS, memang reward tertinggi yang diperolehnya sewaktu menghadirkan sederet prestasi bagi Persik. Seperti halnya Siswantoro yang mendapat posisi di Dinas Pendidikan, Harianto mengisi formasi di Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora).
"Itu berkat peran Pak Maschut (mantan Wali Kota Kediri) dan Mas Iwan Budianto (mantan Manajer Persik Kediri)," ujar figur berusia 43 tahun tersebut.
"Sebagai orang tua, beliau pasti tidak ingin adik-adiknya atau anak-anaknya ini mengalami kesulitan di masa tuanya," sambung dia.
Harianto menjalani karir sebagai pesepakbola, tepat dua dekade lamanya. Meski berstatus Arek Malang asli, Harianto justru memulai kariernya untuk Persebaya Surabaya di era Liga Indonesia musim 1996.
Sempat memperkuat Mitra Surabaya (1997) dan Persija Jakarta (1998), Harianto akhirnya pulang ke tanah kelahiran membela Arema Malang sejak 1999. Sedangkan kariernya di Persik Kediri dimulai sejak 2001 hingga gantung sepatu di Stadion Brawijaya tahun 2016 silam.