INDOSPORT.COM - Berikut beberapa fakta dan catatan menarik dari Roberto De Zerbi, pelatih tim medioker yang disebut bakal menjadi pengganti Antonio Conte di Inter Milan.
Nama Roberto De Zerbi sendiri belakangan memang tengah ramai dibicarakan, terutama jelang dibukanya bursa transfer pada bulan Januari mendatang.
Pasalnya, juru latih Sassuolo tersebut masuk dalam bursa calon pelatih baru Inter Milan.
Mengutip pernyataan salah satu jurnalis Italia, Fabrizio Biasin, yang menyebut bahwa masa depan Antonio Conte di Giuseppe Meazza tidak akan bertahan lama, terutama saat banyaknya desakan agar sang pelatih mau merubah gaya bermainnya.
Diketahui sebelumnya, bahwa Antonio Conte sepanjang menukangi Inter Milan selalu menggunakan taktik 3-4-3, dan sejauh ini belum bisa memberikan gelar juara untuk La Beneamata.
Akibat situasi tersebut, masa depan Conte pun berada di ujung tanduk dan kemungkinan bakal segera terdepak jika dirinya tidak melakukan perubahan.
Biasin menyebut, jika Inter Milan telah memasukan nama Roberto De Zerbi sebagai alternatif jika Antonio Conte tetap gagal memenuhi ekspektasi pada akhir musim nanti.
Meski belum ada pernyataan resmi, namun munculnya nama De Zerbi menjadikan sebuah kejutan baru lantaran pelatih berusia 41 tahun tersebut belum pernah menukangi tim besar dan tak ada catatan gelar juara yang ia raih.
Demi memanaskan bursa transfer mendatang, berikut beberapa ulasan dan fakta menarik tentang Roberto De Zerbi yang masuk bursa calon pelatih baru Inter Milan.
Memulai Karir di AC Milan
Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, Roberto De Zerbi merupakan pemain profesional Italia yang sempat memperkuat beberapa tim Serie A dan Serie B, seperti Napoli, Catania dan Brescia.
Menariknya meski sempat memperkuat banyak tim, awal karir Roberto De Zerbi justru dimulai bersama AC Milan. Namun sayang, dalam empat musim di San Siro dirinya hanya menghabiskan waktu dengan status pinjaman ke klub lain.
Spesialis Papan Tengah
Sejak memulai karir kepelatihan pada tahun 2013 silam, Roberto De Zerbi belum sekalipun menukangi tim besar, bahkan dirinya pernah dipecat Palermo hanya dalam durasi tiga bulan.
Selain Sassuolo, beberapa tim yang pernah menikmati service De Zerbi antara lain Benevento, US Palermo, Foggia Calcio serta Darfo Boario.
The Next Arrigo Sacchi
Walau masih awam di dunia kepelatihan, namun kemampuan De Zerbi dalam mengolah taktik dan mengarahkan para pemainnya saat bertanding sudah mendapat banyak pujian.
Salah satunya datang pelatih kondang asal Spanyol, Pep Guardiola. Menurut mantan pelatih Barcelona tersebut, gaya bermain yang diterapkan Zerbi merupakan gabungan dari taktik Nereo Rocco dan Arrigo Sacchi.
Mengandalkan skema 4-2-3-1, tim yang ia besut menerapkan pressing dan pertahanan ketat ala pertahanan Grendel. Sedangkan saat menyerang, Zerbi memainkan permainan menyerang taktis khas Sacchi saat bersama AC Milan.
Penulis: Subhan Wirawan