Samuel Okunowo, Eks Rekan Xavi yang Nasibnya Mengenaskan di Barcelona
Louis van Gaal memberi Samuel Okunowo kesempatan bermain di tim senior untuk musim 1997-1998. Barcelona pun membayar mahal sekitar 14 ribu poundsterling kepada Shooting Stars.
Okunowo melakukan debut pada awal musim berikutnya, yakni pada Agustus 1998, melawan Racing Santander. Ia bertahan selama 76 menit sebelum digantikan oleh Roger García.
Bermain tepat di belakang Phillip Cocu dan Luís Figo di sisi kanan, Okunowo tidak gentar dan tidak terintimidasi. Debut ini cukup bagus untuknya.
Meski demikian, pamor Okunowo mulai menurun seiring keputusan Louis van Gaal yang lebih memilih Michael Reizeger. Alhasil, ia dipinjamkan ke Benfica namun sayang tidak mendapat menit bermain yang cukup.
Van Gaal yang sebelumnya membuang pemainnya ini kemudian memanggilnya kembali usai Okunowo membela Nigeria Olympic pada tahun 2000, yang bermain untuk ajang Olimpiade di Sydney, Australia.
Akan tetapi, Okunowo gagal memanfaatkan kesempatanini, atau lebih tepatnya, dewi fortuna tidak berpihak padanya. Di tengah perjuangannya mendapat tempat di skuat Barcelona, ia justru mendapat cedera lutut parah hingga harus dioperasi.
Cedera inilah yang pada akhirnya membuatnya harus pergi sebagai pemain pinjaman lagi, kali ini ke klub sepak bola Spanyol bernama Badajoz, yang jelas dari segi kasta berada di bawah Blaugrana.
Kondisi fisik Okunowo yang terus-terusan tidak fit sepertinya membuat Barcelona kehilangan kesabaran. Raksasa LaLiga tersebut lalu melepas pemainnya itu secara permanen ke klub Yunani, Ionikos.
Okunowo kemudian mulai belajar bagaimana kerasnya persaingan di dunia sepak bola, apalagi di klub sekelas Barcelona yang dihuni banyak pemain bintang. Ketika ia sudah tidak mampu membuktikan diri, tamat sudah.
Setelahnya, Okunowo melanjutkan karier di sejumlah klub yang bagi sebagaian orang dianggap begitu antah-berantah. Bahkan, tidak jarang pula ia berstatus tanpa klub.
Ia tercatat pernah membela VB Sports Club (Maladewa); KF Tirana (Albania); Stal, Metalurh Donetsk (Ukraina); Dinamo Bucharest, dan Waltham Forest (Inggris). Untungnya sebelum pensiun, ia kembali ke Sunshine Stars yang berlaga di Liga Primer Nigeria.
Pada tahun 2012, Okunowo pulang ke kampung halamannya di Nigeria dan mendapati rumahnya terbakar hebat. Alhasil, ia pun kehilangan seluruh harta bendanya.
Jangankan harta, Okunowo harus rela seluruh trofi, medali, surat-surat dan segala benda yang dia peroleh selama kariernya di sepak bola musnah terbakar.