Cedera Hingga Skandal, Hal yang Buat Christoph Metzelder Hancur
Cedera tendon achilles memang menjadi momok bagi para pesepak bola, tidak terkecuali Christoph Metzelder. Tidak hanya melemahkan fisik, tetapi juga membuat masa depan seorang pemain menjadi abu-abu.
Meski berhasil menjadi bagian Real Madrid yang notabene salah satu klub hebat dunia, Metzelder tidak punya cukup kesempatan untuk membuktikan diri. Bergabung pada 2007, ia kemudian hengkang pada 2010.
Adalah Schalke 04 yang jadi pelabuhan selanjutnya pria bernama lengkap Christoph Tobias Metzelder tersebut. Sampai ia pensiun dari sepak bola pun, cedera adalah mimpi buruk yang tidak akan pernah dilupakannya.
Ia sadar betul bahwa fisiknya sudah semakin melemah dan pada akhirnya membuatnya harus menyerah di usia 32 tahun.
“Dampak dari kondisi fisik saya terus meningkat. Selama beberapa bulan terakhir, saya selalu kesulitan saat sesi latihan, saya sudah tidak seperti dulu lagi,” ucap Metzelder seperti diberitakan laman ESPN pada Mei 2013.
“Saya bahkan masih punya surat dari perusahaan asuransi kesehatan bahwa saya tidak layak menjadi atlet. Usia saya waktu itu 23 tahun tapi saya masih berjuang,” tambahnya.
Setelah pensiun sebagai pesepak bola, Metzelder tidak kehabisan cara untuk tetap bertahan di dunia sepak bola yang dicintainya. Metode yang ditempuhnya adalah mengabdikan diri sebagai seorang pandit di sebuah kanal televisi di Jerman.
Skandal
Belum lama ini, nama Christoph Metzelder kembali mencuat ke permukaan. Bukan karena tendon achilles-nya, tetapi karena yang bersangkutan diduga terlibat kasus penyebaran konten pornografi anak.
Metzelder harus menjalani pemeriksaan di mana barang bukti seperti ponsel dan laptopnya disita oleh pihak yang berwenang, demi kelancaran proses penyelidikan yang telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun.
Menurut klaim investigator, mereka menemukan 297 fail yang berisi konten pornografi anak-anak. Metzelder juga disebut telah mengirim sejumlah konten ke tiga wanita dewasa tahun lalu.
Skandal ini pun membuat dirinya harus turun dari kursi presiden klub sepak bola TuS Haltern. Reputasinya juga semakin rusak ketika polisi datang menyita ponselnya saat ia sedang mengajar di sebuah sekolah olahraga.
Menjadi tokoh terkenal, membangun imej bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun namun bisa rusak dalam sekejap. Begitu pula dengan Christoph Metzelder.
Ketika kariernya sebagai pemain sepak bola ternoda dengan cedera, masa-masanya setelah pensiun pun harus diisi dengan skandal yang jelas mencoreng nama baiknya.