INDOSPORT.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo merespons dingin perihal munculnya isu Kongres Luar Biasa (KLB) yang terjadi di tubuh PSSI, imbas dari ketidakpastian kompetisi sepanjang tahun ini.
Mulai munculnya isu itu, tak lepas dari kegagalan PSSI dalam melanjutkan kompetisi. Lanjutan pekan ke-4 kompetisi Liga 1 dua kali tertunda pada Oktober dan November 2020, akibat faktor izin kepolisian.
Namun bagi Arema FC, isu itu mesti dibuktikan lagi kebenarannya. Sehingga, tim Singo Edan enggan memberikan komentar terlalu banyak karena masih sebatas rumor belaka.
"Saya tidak bisa berkomentar lebih jauh. Karena dalam situasi seperti ini, maka isu apa pun bisa menjadi liar, bahkan yang tidak berhubungan dengan sepak bola," ucap Ruddy Widodo.
Dalam fase seperti ini, memang wajar jika akhirnya timbul beragam isu perihal sepak bola nasional. Baik keterkaitan dengan politik dalam Pilkada, hingga Kongres Luar Biasa (KLB) di tubuh PSSI.
"Andai ada semacam jaminan atas Kelanjutan kompetisi, mungkin isu seperti ini tidak akan berkembang liar," beber manajer kelahiran Madiun tersebut.
"Maka dari itu, adanya letter of Guarantee (surat jaminan) kelanjutan Liga 1, bisa meredam segala isu yang berkembang," sambung dia.
Arema FC kini memang menunggu kejelasan atas status kompetisi Liga 1, meski sudah ditentukan bergulir pada Februari 2021 mendatang. Namun, hal itu baru perkiraan, lantaran belum ada kepastian perihal waktu kick-off, masa kompetisi hingga regulasinya.