INDOSPORT.COM - Raport kerja Ronald Koeman dalam 100 hari melatih Barcelona masih belum menunjukan tanda-tanda positif.
Tepat pada 27 November 2020, Ronald Koeman telah berada di Barcelona sebagai pelatih selama 100 hari. Mantan pelatih timnas Belanda itu menggantikan Quique Setien yang dipecat karena gagal membawa kejayaan untuk Blaugrana.
Koeman diberi tugas sangat berat untuk bisa mengembalikan performa apik Barcelona. Kedatangannya juga diharapkan mampu mengeluarkan potensi terbaik dari sang mega bintang, Lionel Messi yang saat itu ngebet ingin cabut dari Camp Nou.
Beberapa keputusan kontroversial dibuat oleh Koeman. Salah satu yang paling menyita perhatian publik adalah didepaknya kompatriot Lionel Messi di lini depan, Luis Suarez. Menurut Koeman, Suarez sudah terlalu tua untuk bisa bermain dengan pola permainannya.
Kebijakan tersebut turut membuat hubungan Koeman dengan Messi merenggang. La Pulga kecewa dengan dibuangnya Suarez ke Atletico Madrid. Namun seiring berjalannya waktu Koeman dan Messi sudah kembali rujuk.
Jika dilihat dari otoritasnya memimpin skuat Barcelona, Koeman bisa dikatakan lebih mempunyai kuasa daripada para pendahulunya. Koeman tak bergantung pada Messi. Ini terbukti ketika laga melawan Real Betis, Messi tidak masuk skuat utama.
Namun ternyata kedatangan Koeman belum merubah banyak soal performa Barcelona. Bahkan awal musim 2020/21 adalah awalan terburuk Barcelona dalam 29 tahun terakhir. Di delapan laga awal Laliga Spanyol, Barcelona hanya mampu menang tiga kali, imbang sekali, dan kalah tiga kali. Mereka bercokol di posisi ke-13 klasemen sementara.
Hal yang sedikit menarik dari kepelatihan Koeman adalah, ia tidak ragu untuk menurunkan pemain muda di skuat utama Barcelona. Ansu Fati dan Pedri adalah contoh pemain muda yang diberi kesempatan untuk tampil bersama dengan pemain berpengalamn lainnya.
Memang masih sangat jauh untuk menilai pantas atau tidak Koeman melatih Barcelona, apalagi kompetisi baru berjalan beberapa laga. Namun 100 hari kerja ini bisa menjadi tolak ukur dan evaluasi bagi mantan pelatih Everton itu agar bisa menemukan formula terbaik untuk Barcelona.