INDOSPORT.COM - Setelah berjibaku dengan ancaman kebangkrutan memasuki paruh kedua LaLiga Spanyol 2020-2021, Barcelona akhirnya berikan kabar bahagia. Mereka berhasil membuat Lionel Messi cs tak berdaya dan tunduk sekali lagi.
Pandemi Corona saat ini memang sangat berpengaruh bagi Catalan yang terkesan tak lagi memiliki performa seperti sedia kala. Bagaimana tidak? Musim lalu menjadi salah satu isyarat nyata kehancuran mereka karena gagal di tingkat domestik dan pentas Eropa.
Mantan presiden, Josep Maria Bartomeu pun sempat mengumumkan pemotongan honor berjilid mulai dari 70 persen hingga 10 persen secara berkala. Tentu saja hal ini dapat penolakan dari semua pemain inti, terutama Messi yang kadung membenci manajemen El Barca.
Apalagi saat itu hasrat dari La Pulga untuk hengkang tak tertahankan ketika Ronald Koeman selaku pelatih baru mengusir rekan seperjuangannya. Setelah dipaksa lakoni LaLiga Spanyol lagi imbas ancaman klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun), ia pun membangkang.
Ya, bisa dibilang komando dari pemain asal Argentina ini sukses membuat beberapa pemain menolak pemangkasan gaji sebesar 30 persen. Tentunya aksi perlawanan ini bisa berimbas Barcelona yang berstatus pailit pada awal Januari 2021 nanti gara-gara kesulitan keuangan.
Akan tetapi setelah sempat bersitegang, melansir laman berita Football Espana, Catalan akhir memenangkan pertempuran ini. Para pemain dilaporkan sepakat untuk menutupi kerugian 122 juta euro (Rp2 triliun), dan menangguhkan 50 juta euro (Rp841 miliar).
Meskipun masih jauh dari target penghematan hingga 190 juta euro (Rp3,1 triliun), jumlah ini masih dipandang rasional mengingat Josep Maria Bartomeu sudah lengser dari kursi presiden. Ditambah hutang mereka yang membengkak hingga 488 juta euro (Rp8,2 triliun).
Mengapa pada akhirnya Messi patuh juga? Jawabnya nampak dberdasarkan suatu fakta jika kepergiaannya dari Camp Nou cukup tipis. Setelah sempat gembar-gembor mau hengkang, Manchester City sebagai tim peminatnya tak tertarik lagi.
Maklum saja, sepak terjang La Pulga yang cenderung tak setajam dulu usai hanya cetak enam gol dan empat assists dalam 11 laga tak bisa diharapkan lagi. Ironisnya anjloknya performa sang bintang juga disebabkan kekeuhnya ia melawan tirani di Barca.
Melihat dirinya tak lagi mungkin gabung Manchester City inilah yang buat Lionel Messi mau tak mau tetap setia dengan Barcelona. Beruntung baginya, ada potensi klub LaLiga Spanyol itu menui sukses seperti sedia kala ketika Joan Laporta mau gantikan Bartomeu.