INDOSPORT.COM – Mengenang sosok Pierluigi Collina, wasit asal Italia yang tegas dan memiliki tatapan menakutkan sehingga disegani para pemain di lapangan.
Pernahkah membayangkan apa jadinya sepak bola tanpa wasit? Wasit adalah elemen penting dalam sebuah pertandingan sepak bola. Kehadirannya sebagai pengadil pun dibutuhkan untuk membuat pertandingan berjalan adil bagi kedua tim.
Wasit, dengan segala kontroversinya, dewasa ini kerap menjadi pihak yang selalu disalahkan. Jika menakar dari kelakar ‘wasit juga manusia’ maka tak heran kesalahan terkadang lahir dari keputusan atau bunyi peluit dari sosok satu ini.
Untuk meminimalisir kesalahan wasit, dunia sepak bola menerapkan sistem VAR (Video Assistant Referee) atau sebuah perangkat untuk membantu wasit membuat keputusan penting dalam sebuah pertandingan.
Penggunaan VAR pertama kali dilakukan pada 2016 dalam sebuah uji coba langsung di sebuah pertandingan antara dua tim cadangan Major League Soccer (MLS). Hingga saat ini, VAR diadopsi beragam liga top Eropa dan dunia.
Dengan kehadiran VAR, memang kinerja seorang wasit akan lebih mudah. Pasalnya, ia bisa menilai dari tayangan ulang untuk kejadian-kejadian yang luput dari pandangan matanya.
Meski begitu, kontroversi selalu ada dengan hadirnya VAR. Tak pelak kontroversi ini berbuah protes keras. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana kerasnya protes pemain atau ofisial tim dahulu saat VAR belum dipergunakan?
Protes keras pemain di sepak bola adalah hal yang lumrah. Justru protes para aktor di lapangan ke wasit bak sebuah drama. Tak ayal protes ini membutuhkan ketegasan wasit yang harus tetap bergeming kepada keyakinannya dalam memutuskan sesuatu.
Berbicara ketegasan di dunia wasit, tentu pencinta sepak bola tak akan pernah lupa dengan sosok Pierluigi Collina. Wasit berkepala plontos ini bisa dikatakan wasit yang bisa membuat ciut nyali pemain saat memprotes keputusannya.