INDOSPORT.COM - Pemain depan PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto mengaku tidak asal pilih dalam melaksanakan sebuah pertandingan di tengah berhentinya kompetisi Liga 1 2020.
Jika biasanya banyak pemain yang melaksanakan pertandingan antar kampung atau kerap disebut tarkam, pemain asal Sukomangli, Sukorejo, Kabupaten Kendal tersebut memilih berhati-hati dalam menentukan pertandingan tarkam.
Pasalnya Hari Nur juga khwatir akan efek negatif pertandingan tarkam seperti cedera atau pun ramainya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Selama ini, pemain dengan nomor punggung 22 di PSIS tersebut lebih banyak menghabiskan waktu dengan jaga kondisi di lapangan desa tempat ia berdomisili.
“Untuk main laga tarkam saya mencoba tidak sembarangan, biasanya ya hanya diundang sebagai bintang tamu dan itu pun tidak semua saya iyakan,” tutur Hari Nur kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (01/12/20) siang.
“Berbeda dengan laga amal, kalau laga amal akan saya prioritaskan dan sebisa mungkin berangkat kalau memang memungkinkan,” imbuh pemain yang dijuluki sebagai King oleh pendukung PSIS tersebut.
Pada akhir pekan lalu, Hari Nur memang nampak dalam laga amal untuk almarhum Daryono, penjaga gawang Badak Lampung yang baru saja meninggal pada Bulan November lalu.
Hari Nur bersama beberapa pemain kenamaan di Liga 1 seperti Septian David Maulana, Haudi Abdillah, Taufik Hidayat, Ahmad Agung, hingga Alfeandra Dewangga nampak bertanding dan mengumpulkan donasi yang disalurkan kepada keluarga almarhum Daryono di Stadion Citarum, Semarang.
Di PSIS, Hari Nur sendiri sebenarnya dibebaskan oleh manajemen klub untuk mengikuti pertandingan tarkam. Bahkan Yoyok Sukawi selaku CEO klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini pernah mengatakan bahwa pertandingan tarkam yang ada gajinya akan berdampak positif terhadap pendapatan sang pemain.
Hal ini lantaran manajemen PSIS merasa tidak bisa memenuhi gaji pemain di angka 100 persen karena dampak pandemi Covid-19 yang cukup memberikan pukulan telak kepada kondisi keuangan klub.
Seperti saat ini, para pemain dan official PSIS hanya mendapatkan kompensasi sebesar 10 persen dari gaji selama tidak ada aktifitas seperti latihan.