INDOSPORT.COM - Juventus memiliki satu prestasi unik yang belum bisa disamai oleh klub elite Eropa lainnya hingga detik ini, bahkan Real Madrid atau Barcelona sekali pun.
Lemari trofi I Bianconeri alias Si Putih-Hitam berisikan setiap titel juara kompetisi skala internasional, mulai dari Liga Champions, Piala Winners, Piala UEFA, Piala Super Eropa, hingga Piala Interkontinental.
Trofi yang disebut paling belakang direngkuh pada pengujung 1985 di Tokyo, Jepang. Juventus selaku juara Eropa berhak menantang kampiun Copa Libertadores sekaligus tim terbaik seantero Amerika Latin kala itu, Argentinos Juniors, 8 Desember 1985.
Pertandingan berlangsung seru dan menghibur sejak wasit meniup peluit sepak mula. Kedua tim saling bergantian melancarkan upaya membuka skor kendati pada akhirnya belum ada gol yang tercipta hingga turun minum.
Juventus langsung tancap gas memasuki menit-menit awal babak kedua. Umpan lambung akurat Aldo Serena memudahkan Michael Laudrup melepaskan diri dari penjagaan barisan pertahanan kubu Argentinos Juniors.
Striker berkebangsaan Denmark itu melakukan solo run kemudian mengecoh kiper Argentinos, Enrique Vidalle, sebelum mengirimkan bola ke gawang. Juventus memimpin, tapi rupanya wasit memiliki penilaian lain.
Michael Laudrup dianggap berada dalam posisi offside saat menerima bola lambung dari Serena. Keunggulan Juventus pun batal seketika itu juga sehingga duel berlanjut dengan kedudukan 0-0. Segala bentuk protes Michel Platini cs. sama sekali tak digubris wasit.
Alih-alih terpacu mencari gol sah, Juventus malah kebobolan lebih dulu pada menit ke-55. Carlos Ereros menggetarkan gawang via sepakan cungkil mengelabui Stefano Tacconi serta duet bek sentral Si Putih-Hitam, yakni Sergio Brio dan Gaetano Sciera.
Terlecut, Juventus balik menekan Argentinos. Umpan silang Platini mengarah kepada Serena yang telah menanti di area kotak penalti, tapi pergerakannya dihentikan secara ilegal oleh gelandang lawan, Jorge Olguin, pada menit ke-63.
Tanpa ampun wasit lantas menunjuk titik putih. Michel Platini yang maju sebagai eksekutor sukses menunaikan tugasnya dengan baik dan membuat kedudukan kembali imbang sekaligus membuka peluang juara.
Namun, bukan cuma Juventus yang menyimpan harapan tersebut karena Argentinos pun demikian. Klub pengusung warna merah itu menyarangkan gol kedua melalui tembakan bertenaga Jose Antonio Castro dari sudut sempit pada menit ke-75.
#AAAJ Gloria eterna: 08/12/1985 Argentinos y @juventusfc en la Copa Intercontinental https://t.co/pU92cYhwAZ pic.twitter.com/gkve9DMF1W
— Argentinos Juniors (desde 🏡) (@AAAJoficial) December 8, 2016
Berselang tujuh menit kemudian, Juventus lagi-lagi menyamakan skor berkat kecerdikan Laudrup memanfaatkan kelengahan dan celah terbuka di jantung pertahanan Argentinos Jr. usai melakukan kerja sama satu-dua keren dengan Platini.
Skor imbang 2-2 memaksa pertandingan berlanjut ke babak ekstra. Kedua tim berupaya mencari gol kemenangan, tapi tambahan 30 menit rupanya tak cukup untuk menentukan pemenang Piala Interkontinental.
Adu penalti pun dilakukan. Juventus mampu menuntaskan empat dari lima kesempatan, sementara Argentinos cuma empat kali maju menendang bola, di mana dua eksekutor, Sergio Batista dan Jose Luis Pavoni, gagal menaklukkan Tacconi.
Jadilah Juventus melengkapi koleksi titel internasional mereka dan mengukir tinta emas dalam lembaran sejarah sebagai klub pertama yang mampu memenangi seluruh kompetisi berskala kontinental serta dunia.
“Kami mampu menepis segala keraguan dan mengalahkan jawara Amerika Selatan (Copa Libertadores),” ucap Presiden Juventus kala itu, Giampiero Boniperti.
Susunan Pemain:
Juventus (4-4-2): 1-Tacconi; 2-Favero, 5-Brio, 6-Scirea (13-Pioli 64'), 3-Cabrini; 7-Mauro (16-Briaschi 78'), 4-Bonini, 10-Platini, 8-Manfredonia; 9-Serena, 11-Laudrup
Cadangan: 12-Bodini, 14-Pin, 15-Pacione
Pelatih: Trapattoni
Argentinos Juniors (3-4-3): 1-Vidalle; 2-Pavoni, 3-Domenech, 4-Villalba; 5-Batista, 6-Olguin, 8-Videla, 10-Commisso (16-Corsi 82'); 7-Castro, 9-Borghi, 11-Ereros (14-Lopez 117')
Cadangan: 12-Mendoza, 13-Pellegrini, 15-Lemme
Pelatih: Yudica
Stadion: National Tokyo (62.000)
Gol: Platini 63' pen., Laudrup 82'/Ereros 55', Castro 75'
Adu penalti: Brio (masuk), Cabrini (masuk), Serena (masuk), Laudrup (gagal), Platini (masuk)/Olguin (masuk), Batista (gagal), Lopez (masuk), Pavoni (gagal)
Wasit: Roth (Jer)
Kartu Kuning: Mauro, Platini (J)/Videla, Borghi, Corsi (A)
Kartu Merah: -