Liga Champions

4 Pemain yang Jadi Biang Kerok Kekalahan Manchester United dari RB Leipzig

Rabu, 9 Desember 2020 15:40 WIB
Editor: Coro Mountana
© ANTHONY DEVLIN/AFP via Getty Images
David De Gea, kiper Manchester United. Copyright: © ANTHONY DEVLIN/AFP via Getty Images
David De Gea, kiper Manchester United.
David De Gea

Sang penjaga gawang, David De Gea juga mendapat rating sama buruknya dengan Shaw. Memang gol pertama dan kedua RB Leipzig adalah di luar kuasanya, akan tetap media luar menyoroti kesalahan pada gol ketiga lawan.

Pasalnya, David De Gea terlihat sangat lamban bergerak ketika bola disundul mengenai tiang gawang. Seharusnya De Gea melakukan usaha lebih untuk menghalau bola menuju ke gawangnya.

Bola rebound yang disantap oleh Justin Kluivert pun menjadi sasaran tembak cemooh untuk De Gea. Soalnya reaksi lambatnya membuat dia hanya bias menyaksikan Kluivert mencetak gol kemenangan RB Leipzig.

Aaron Wan-Bissaka

Aaron Wan-Bissaka pun tak luput dari kemarahan suporter Manchester United yang sangat kecewa. Dengan rating 3 dan 5 yang diberikan, Aaron Wan-Bissaka dinilai gagal menjaga rapat garis pertahanan tim saat diserang.

Seperti yang terjadi pada gol pertama, di mana posisinya malah terlalu dekat dengan Victor Lindelof. Sehingga itu mengakitbatkan ada ruang yang bisa dimanfaatkan Angelino untuk menembak kencang ke gawang De Gea.

Pada gol kedua pun, umpan silang berasal dari sisi pertahanannya di mana ia terlambat dalam antisipasi umpan lambung. Dari sini kita bisa melihat bahwa koordinasi lini pertahanan tampak sangat kacau balau sehingga tercipta banyak celah.

Harry Maguire

Jika bicara soal koordinasi lini pertahanan, tentu itu seharusnya sudah menjadi tanggung jawab sang kapten, Harry Maguire. Namun dengan rating 3 dan 4 saja sudah jadi bukti kalau ia sendiri pun kesulitan untuk menjaga keseimbangan di lini pertahanan.

Pada gol ketiga RB Leipzig, andai Maguire sadar lebih cepat jika dirinya tak bisa mengantisipasi umpan silang. Ada baiknya ia langsung meminta De Gea untuk keluar dari sarangnya agar bisa menjemput bola lebih cepat.

Namun, komunikasi itu tak dilakukan, malah Maguire hanya menontonnya saja bagaikan itu sebuah pertunjukan sirkus. Pada akhirnya lini pertananan Manchester United memang kacau balau dan pelatih Solskjaer wajib bertanggung jawab atas hal itu sebagai pemimpin.