INDOSPORT.COM – Cristiano Ronaldo dianggap menjadi sosok yang berperan penting di balik kemenangan 3-0 Juventus atas tuan rumah Barcelona di laga pamungkas grup G Liga Champions 2020/21. Namun, peran dari pria asal Portugal tersebut masih kalah penting ketimbang peran yang dijalankan oleh si kiper gaek, Gianluigi Buffon.
Di laga pamungkas grup G Liga Champions 2020/21, Juventus mengusung misi mustahil dalam lawatannya ke Camp Nou, markas Barcelona.
Juventus mengusung misi mencetak tiga gol atau lebih tanpa kebobolan agar mampu menggusur Barcelona di puncak klasemen grup G dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan status juara grup.
Namun misi mustahil ini mampu dituntaskan dengan baik. Juventus mampu menggelontorkan tiga gol lewat dua gol Cristiano Ronaldo dari titik putih di menit ke-13 dan 52 serta satu gol dari Weston McKennie.
Tiga gol tersebut cukup untuk mengantarkan Juventus unggul Head to Head atas Barcelona sehingga menjadi pemuncak grup G menyingkirkan rivalnya tersebut.
Kemenangan 3-0 Juventus ini tak ayal membuat Bianconeri mencatatkan rekor apik sebagai satu-satunya tim Italia yang berhasil mencetak tiga gol atau lebih di Camp Nou sepanjang gelaran Liga Champions.
Tak ayal sematan pemain terbaik diberikan banyak pihak pada Cristiano Ronaldo. Berkat dua golnya, ia membuat Juventus mampu mencetak rekor tersebut dan memuncaki grup G.
Mudah memang menunjuk nama pencetak gol sebagai pemain terbaik karena dianggap menjadi pembeda laga dan papan skor. Namun, peran Cristiano Ronaldo tak sebanding dengan peran yang ditunjukkan Gianluigi Buffon di laga Barcelona vs Juventus ini.
Buffon turun sebagai starter di usianya yang telah menginjak 42 tahun. Dengan usia tersebut, ia menjadi pemain tertua kedua yang bermain di Liga Champions setelah kompatriotnya, Marco Ballotta yang bermain di usia 43 tahun pada 2007 silam.
Uniknya, usia Buffon ini lebih tua dari pelatih Juventus sendiri, Andrea Pirlo. Mantan rekan setimnya di level klub dan timnas Italia ini baru berusia 41 tahun.
Dengan usia yang telah menginjak kepala empat, Buffon pun jarang tampil dan hanya menjadi pelapis Wojciech Szczesny di Juventus. Meski begitu, kesempatan tampil tetap ia dapatkan di beberapa laga bagi Bianconeri.
Pada laga melawan Barcelona, Szczesny sejatinya bisa bermain. Namun, Pirlo seakan ingin memberikan kesempatan kepada Buffon untuk unjuk gigi setelah absen di empat laga sebelumnya. Toh, Juventus juga telah memastikan diri lolos ke babak 16 besar.
Perjudian Pirlo yang memainkan Buffon pun di laga melawan Barcelona pun berbuah manis. Mantan penjaga gawang Parma ini mampu menjadi sosok pembeda di papan skor dengan reflek dan kecekatannya di bawah mistar.
Di laga Barcelona vs Juventus, tuan rumah memiliki total 11 tembakan di mana tujuh di antaranya mengarah ke gawang Bianconeri. Adapun tujuh tembakan ke gawang tersebut dilepaskan oleh Lionel Messi.
Tujuh tembakan ke arah gawang Buffon sendiri bernilai 0,98 xG (Expected Goals). Dengan kata lain, Barcelona seharusnya bisa mencetak satu atau dua gol dari jumlah tembakan ke gawang tersebut.
Hebatnya, kemungkinan Barcelona atau Messi mencetak gol dari tujuh tembakan ke gawang tersebut mampu dimentahkan oleh Buffon. Kiper gaek ini mampu melakukan tujuh penyelamatan yang membuat gawang Juventus tetap perawan di laga ini.
Tentu jika menilik usianya, apa yang ditampilkan Buffon ini cukup mengejutkan. Di usia yang telah menginjak kepala empat, ia tetap cekatan dan tampil apik membaca arah bola dan melakukan penyelamatan.
Mungkin apa yang ditampilkan Buffon merupakan salah satu bukti tekadnya yang ingin memenangkan Liga Champions. Sebagaimana diketahui, ia belum pernah merasakan mengangkat Si Kuping Besar sepanjang kariernya.
Bisa saja Gianluigi Buffon mewujudkan mimpinya tersebut dan memenangi Liga Champions yang selalu ia idam-idamkan, asalkan ia tetap tampil prima dan cekatan seperti yang ia tampilkan di laga Barcelona vs Juventus.