INDOSPORT.COM - Karier Zinedine Zidane kini terombang-ambing usai performa Real Madrid jauh dari kata sempurna, baik di LaLiga Spanyol maupun Liga Champions. Bakal dipecat, seluruh skuat dikabarkan siap mendampingi sang pelatih.
Sebelum nasibnya diujung tanduk, rekam jejak juru taktik asal Prancis itu bisa dibilang cukup membanggakan. Bagaimana tidak? Torehan tiga kali trofi Liga Champions secara bruntun bukanlah hal biasa dan sangat jarang bisa terjadi.
Padahal, ia saat itu cenderung awam dalam dunia kepelatihan tim senior usai diangkat dari tim cadangan Real Madrid Castilla gantikan Rafael Benitez empat tahun lalu. Undur diri 2018 lalu, kembalinya Zidane langsung buat El Real juara LaLiga Spanyol dan Supercopa de Espana.
Tapi lain dulu lain sekarang, penampilan dari Real Madrid kini jauh dari kata ideal usai terancam turun kasta ke Liga Europa sekaligus catatkan rekor terburuk dalam sejarah karier mereka. Bakal dipecat, Casemiro selaku anak asuhnya langsung berikan dukungan moral.
"Apa yang akan saya bicarakan terkai Zidane adalah sejarah yang pernah dia buat bersama kami, tahun lalu dia mampu buat kami raih dua gelar juara!Berulang kali kami sadar akan pembuktian Zidane," ucap gelandang asal Brasil itu dilansir laman berita Football Espana.
"Musim ini memang aneh, itu benar karena tak adanya pramusim dan bermain tiap dua atau tiga hari terkesan sulit. Semua skuat kini akan mendukung Zidane dan mereka menghargai segala jasa-jasanya selama ini," imbuhnya.
Rapor buruknya kualitas juru taktik berkepala plontos itu bermula kala Los Blancos kalah dua kali saat bersua Shakhtar Donetsk dan imbang kontra Borussia Monchengladbach di pentas Eropa. Mereka hanya punya kesempatan satu kali lagi untuk buktikan diri.
Itu belum seberapa, tim yang dominan warna putih ini juga jalani berbagai hasil memalukan di tingkat domestik. Sebut saja kekalahan perdana lawan tim promosi Cadiz (0-1), Dipecundangi Valencia (1-4), dan hancur oleh tim langganan degradasi, Alaves (1-2).
Apa yang membuat tim bermarkas di Santiago Bernabeu itu anjlok total? Usut punya usut, kesombongan mereka yang enggan rombak pemain jadi salah satu alasannya. Ya, untuk pertama kalinya dalam 40 tahun mereka tak belanja pemain pada jendela transfer musim panas.
Cukup mengagetkan mengingat Real Madrid yang terkenal punya proyek ambisius Los Galacticos demi pemain berkualitas. Alhasi gara-gara ini, Zidane pun kebingungan merotasi pemain-pemain andalannya di LaLiga Spanyol dan Liga Champions.