INDOSPORT.COM - Pertandingan matchday akhir fase grup G Liga Champions, Rabu (09/12/20), menjadi horor bagi Barcelona yang hancur lebur. Menang telak, nama baik Juventus malah dinodai oleh Paulo Dybala.
Partai balas dendam sejatinya ingin diwujudkan oleh kubu Si Nyonya Tua pada pertandingan akhir ini. Maklum, kala minus Cristiano Ronaldo yang terinfeksi Corona, mereka sempat keok 0-2 di kandang sendiri, Allianz Stadium pada matchday pertama.
Bertandang ke Camp Nou, pembalasan dendam mereka berakhir manis ketika CR7 langsung menggila sekaligus kalahkan Lionel Messi dkk. Bagaimana tidak? Terjadi tiga gol tanpa balas yang buat kubu skuat besutan Ronald Koeman sangat frustasi.
Ketika Ronaldo bakal mencetak brace usai Clement Lenglet kedapatan lakukan handsball, pelatih Koeman pun mengamuk. Melansir Sport Bible, melihat hal ini, Dybala yang duduk di bangku cadangan beserta pemain Juventus lainnya lakukan gestur menghina.
Juru taktik El Barca sempat berteriak 'Diam kalian semua!' Kepada para pemain lawan yang tertawa melihat kebodohan Lenglet. Tak perduli, La Joya lantas memperagakan jika laga Liga Champions saat ini ada VAR sehingga segala macam pelanggaran tak akan luput dari pantauan.
Kemenangan Juve sendiri saat itu tak hanya gara-gara blunder fatal pemain lawan saja melainkan juga aksi gemilang dari Weston McKennie, pemain anyar asal Amerika. Lewat umpan silang Juan Cuadrado, dirinya sukses permainkan Marc-Andre ter Stegen di menit ke-20.
Lantas bagaimana dengan Dybala? Entah merupakan suatu kebetulan atau tidak, usai lakukan aksi yang bikin Koeman mencak-mencak, Andrea Pirlo baru menurunkannya pada menit ke-85 gantikan Alvaro Morata.
Mengingat Bianconeri sudah sangat jauh memimpin dan sisa 15 menit pertandingan, salah satu pemain andalan La Albiceleste ini gagal menambah daftar pencetak skor. Tentu saja hal ini juga berdasarkan gosip perselisihannya dengan pelatih Pirlo belakangan ini.
Tak ayal, hal inilah yang nampaknya buat Paulo Dybala melampiaskan kekesalannya kepada Ronald Koeman. Terlepas dari itu, Juventus tak hanya berhasil rebut puncak klasemen grup G, melainkan juga akhiri rekor lima kali tak terkalahkan Barcelona di Liga Champions.