INDOSPORT.COM - Ronald Koeman kini di ambang kegagalan besar usai tak mampu membimbing Lionel Messi beserta koleganya. Dia bukan sumber masalahnya. Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, ternyata punya tiga sebab kehancuran dari dalam.
Datang dengan prestasi kurang meyakinkan, pelatih berusia 57 tahun ini terkesan punya banyak kekurangan. Bagaimana tidak? Ia tercatat gonta-ganti klub tanpa mampu raih gelar juara, bersama Timnas Belanda pun tak ada catatan membanggakan.
Akan tetapi, entah mengapa saat El Barca sudah kehilangan akal pasca pemecatan Ernesto Valverde dan buruknya kinerja Quique Setien, Koeman malah yang dipercaya jadi penggantinya. Bakal bawa perubahan, yang terjadi justru kebalikannya di musim ini.
Ya, hanya mampu raih peringkat sembilan klasemen LaLiga Spanyol sementara, Barcelona catatkan kemunduran terburuk semenjak 33 tahun lalu. Hasil mengecewakan ini tak lepas dari beberapa kali kekalahan dan hasil imbang lawan tim semenjana di liga domestik.
Apakah pelatih asal Belanda itu jadi penyebab Blaugrana anjlok? Hal tersebut nyatanya belum tentu benar. Melansir laman berita Daily Mail, ada tiga kendala utama yakni skuat terburuk, krisis finansial berkecamuk, dan masalah dengan Messi.
Andalkan formasi 4-2-3-1 yang abaikan tradisi 4-3-3, nyatanya berujung fatal karena Barcelona tak memiliki pilihan pemain dengan kualitas yang sepadan. Sebut saja Clement Lenglet, Antoine Griezmann, dan Philippe Coutinho yang buat mereka keok 0-3 lawan Juventus.
Tim Catalan sejatinya punya rekor 34 laga tak terkalahkan di kandang sendiri alias Camp Nou saat lakoni Liga Champions. Tapi ketika hancur oleh Juve, para pemain dengan kinerja baik hanya Messi, Pedri, Sergino Dest, Ronald Araujo, dan Marc Andre ter Stegen.
Masih berkaitan dengan poin pertama, Koeman juga tak bisa berbuat banyak ketika krisis finansial menyebabkannya harus coba bereksperimen dengan pemain tersisa. Dituding jadi alasan pengusiran Luis Suarez, kenyataannya ini disebabkan oleh klub yang mencoba tutup kerugian.
Terakhir, tensi dengan Messi menjadi salah satu tugas rumah yang harus diselesaikan oleh juru taktik itu jika ingin bertahan. Maklum, La Pulga perlu diyakinkan karena tak lagi tunjukkan potensi terbaiknya setelah hasil menyedihkan musim lalu.
Gara-gara tiga masalah tersebut, Barcelona sendiri seolah-olah tampil kacau balau baik di gelaran LaLiga Spanyol dan pentas terakbar seantero Eropa. Tak adanya perubahan berarti, bukan hal mustahil karier Ronald Koeman akan berakhir lebih tragis ketimbang Setien atau Valverde.