Alasan Patrick Bamford Lebih Tokcer bagi Leeds United di Laga Tandang
Tentu ada dua alasan menarik yang bisa disimpulkan dari fenomena Bamford. Bisa dikatakan alasan pertama adalah ketidakberuntungan dan yang kedua adalah taktik dari sang pelatih.
Bamford nampak tak beruntung saat bermain di Elland Road, entah karena peluang yang ia dapat gagal dituntaskan atau kiper lawan terlihat superior dan mementahkan peluangnya saat bermain di markas Leeds.
Ketidakberuntungan ini terlihat dari usahanya saat bermain di kandang. Mantan jebolan akademi Chelsea ini memiliki 1,75 xG (Expected Goals/tembakan atau peluang berbuah gol). Akan tetapi, untuk Post-Shot xG-nya (PSxG/tembakan yang dihadapi kiper) mencapai angka 2,05 PSxG (data dari laman Twenty3).
Artinya, dari sekian peluang atau tembakan yang dilepaskan Bamford ke gawang lawan mampu diantisipasi dengan baik oleh kiper lawan. Dengan kata lain ia 'tidak beruntung'.
Hal tersebut pun tak ayal mempengaruhi torehan gol Bamford di kandang yang memiliki perbedaan cukup drastis saat di mana dirinya bermain di laga tandang.
Di laga tandang, Bamford memiliki rataan 0,65 xG per 90 menit dengan rata-rata nilai 0,95 PSxG. Dengan kata lain, kualitas tembakannya tak memiliki perbedaan jauh dengan peluang atau tembakan yang dapat dicegah kiper lawan.
Sehingga, xG yang Bamford miliki pun berbuah gol untuk dirinya dan Leeds. Perbedaan xG dan PSxG di laga kandang dan tandang pun seperti kembali ke skema permainan The Whites sendiri.
Alasan kedua tentu tak lepas dari taktik sang pelatih, Marcelo Bielsa. Saat bermain di kandang, Leeds lebih mendominasi permiainan ketimbang saat bermain di luar kandang.
Dominasi Leeds dengan skema 4-1-4-1 terkadang membuat lawan menumpuk pemain di area pertahanannya yang membuat Bamford sulit untuk melepaskan tembakan atau menerima bola.
Sedangkan di laga tandang, skema 4-1-4-1 Bielsa sangat ampuh saat menghadapi tekanan tim tuan rumah dan melancarkan serangan balik cepat yang menjadi senjata andalan untuk mencetak gol.
Di laga tandang melawan Liverpool dan Chelsea, Bielsa menunjukkan hal ini sehingga memberi kemudahan untuk Bamford menerima bola dan mencetak gol.
Sebagai catatan, di laga tandang Bamford memiliki rataan 10,75 kali menerima bola per 90 menit dan melepaskan 4,3 tembakan per 90 menit. Catatan ini menjadi gambaran bahwa saat bermain tandang dengan skema seranga balik, ia bisa bebas bergerak dan membuat peluang untuk dirinya sendiri.
Dengan catatan-catatan ini, tentu bisa disimpulkan mengapa Patrick Bamford begitu tokcer di laga tandang dan melempem di laga kandang. Harus ada perubahan dari Marcelo Bielsa dan Leeds United untuk mengakomodir penyerangnya di kandang dan menuai hasil di Elland Road.