INDOSPORT.COM - Wanita cantik yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Madura United, Annisa Zhafarina Qosasi, berbagi pengalaman mengatur manajemen.
Annisa Zhafarina Qosasi baru saja diundang dalam sesi HalfTime Session di chanel Youtube klub Liga 2 2020, PSIM Yogyakarta. Dalam sesi wawancara tersebut ia diberikan beberapa pertanyaan oleh presenter bernama Marsal Marsita.
Ia ditanyai bagaimana cara mengatur budget monitoring sebagai salah satu kesuksesan dalam finansial. Dalam sepak bola, budget yang harus dimonitoring sangat banyak karena ada aggaran belanja, operasional tim, klub, operasional manajemen, budget panpel, security dan lain-lain.
Apalagi manajemen Madura United juga diberikan tanggung jawab besar menjadi pengelola Stadion Gelora Ratu Pameningan.
"Kunci pertama itu sebenarnya planing jauh-jauh hari. Seperti kita sudah tau bertanding sama siapa, kita sudah tau kira-kira animonya seperti apa di laga itu. Planing pokoknya satu tahun sebelum liga mulai," kata Annisa Zhafarina.
"Dalam planing kita harus tau soal pengeluaran tiba-tiba, mangkanya kita harus sisihkan itu. Pokoknya yang paling susah itu budgeting sama marketing nah itu yang paling susah,"
"Kalau marketing kan gimana mereka nyari uang buat membiayai klub juga kan. Itu pokoknya setiap kompetisi selesai ada catatan-catatan untuk melihat kekurangan kita dan sebagai acuan planing berikutnya. Intinya kita harus berkembang terus dengan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya,"
"Kalau budget paling besar kita keluarkan untuk security dan panpel karena tanpa mereka pertandingan tidak bisa jalan," tuturnya menambahkan.
Namun, tahun ini Annisa Zhafarina meminta maaf kepada masyakarat khususnya penggemar Madura United karena gagal mendapatkan lisensi AFC.
PSSI baru saja menetapkan enam klub Liga 1 telah lolos secara profesional memenuhi standar regulasi lisensi klub versi AFC. Enam klub tersebut yaitu Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan PSM Makassar.
Mereka dinilai AFC telah mencakup lima aspek kriteria olahraga, infrastruktur, personel dan administrasi, legal, dan finansial. Annisa Zhafarina menjelaskan mengapa klub berjulukan Laskar Sapeh Kerrab gagal mendapatkan lisensi tersebut.
"Agak mengecewakan tapi ada alasannya. Tahun ini kan tidak ada pertandingan jadi kami lebih memfokuskan untuk berbenah secara internal. Kami lebih berbenah ke fasilitas-fasilitas kami jadi tidak bisa dinilai oleh AFC," ujar Annisa.
Diketahui Annisa Zhafarina merupakan anak dari presiden Madura United, Achsanul Qosasih. Kecintaannya kepada sepak bola membuatnya rela mengemban tugas menjadi COO Madura United sejak 2018 hingga sekarang.
Dalam tugasnya Annisa Zhafarina mengaku mengurus aktivitas marketing, sales, logistik, administrasi, hingga perencanaan dan strategi manajerial klub Liga 1, Madura United.