INDOSPORT.COM - Pemilik klub Liga 3 asal Depok, Persipu FC, Andrew Baskoro, diam-diam rupanya memiliki latar belakang yang tak biasa. Dia adalah putra sulung jenderal bintang dua TNI Angkatan Udara (AU) RI sekaligus legenda intelijen berjulukan James Bond-nya Indonesia, Teddy Rusdy.
Sejarah mencatat nama Teddy Rusdy sebagai salah satu tokoh penting di rezim pemerintahan Orde Baru. Dia merupakan orang kepercayaan Panglima TNI kala itu, Benny Moerdani.
Teddy Rusdy banyak menorehkan prestasi di bidang militer dan intelijen, terutama operasi pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda Indonesia penerbangan 206 DC-9 atau Kasus Woyla, 28 Maret 1981. Jabatan terakhir sang patriot di ranah TNI adalah Asrenum Pangab.
Saking menterengnya rekam jejak Teddy Rusdy sampai-sampai ia dijuluki James Bond yang mengacu kepada karakter fiktif tersohor dalam film Hollywood bergenre spionase, 007. Dia berpulang di usia 79 tahun pada 31 Mei 2018 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Mendiang ayahanda mengajarkan banyak hal kepada Andrew Baskoro, salah satunya sangat khas militer, yaitu kedisiplinan, yang tentu diaplikasikan dengan baik olehnya di bidang yang ia geluti sejak 2003 hingga kini, sepak bola.
Andrew Baskoro tercatat sebagai pesepak bola profesional di Liga Indonesia periode 2008-2014. Dia sempat mencicipi atmosfer kasta tertinggi bareng Persela Lamongan di ISL 2009-2010 sebagai kiper pelapis Choirul Huda.
"Bapak menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya, termasuk kedisiplinan, meskipun bidang yang saya geluti bukan militer seperti beliau, melainkan sepak bola," ucap Baskoro kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (15/12/20).
Baskoro lantas bercerita soal kariernya di lapangan hijau jauh sebelum mengelola klub Liga 3, Persipu FC. Total dia pernah membela empat klub nasional, antara lain Persikad Depok (2008; 2013), Persela Lamongan (2009-2010), Persitara Jakarta Utara (2010-2011), dan Persikab Kab. Bandung (2014).
Namun, latar belakang keluarga berada yang mengutamakan bidang akademis membuat Andrew Baskoro seringkali bolak-balik vakum dari sepak bola supaya segala urusan kuliahnya cepat beres hingga akhirnya menyandang gelar ganda S1 Komunikasi dan Studi Internasional pada 2014.
Di tahun yang sama, Baskoro mengambil keputusan mengejutkan berupa gantung sepatu alias pensiun dari lapangan hijau. Padahal, usianya waktu itu masih cukup produktif karena belum memasuki kepala tiga.
Alasan utama Baskoro menyudahi karier profesional berkaitan erat dengan kondisi sepak bola Tanah Air yang semakin kacau lantaran adanya kasus sepak bola gajah PSS Sleman vs PSIS Semarang di Divisi Utama 2014 (sekarang Liga 2).
Pendukung garis keras Arsenal ini lantas beralih profesi mengurusi perusahaan keluarga sembari merintis klub tarkam yang sudah ia dirikan sejak 2008, Persipu FC. Sebuah keputusan yang tepat karena kompetisi nasional mati suri tidak lama kemudian akibat terkena sanksi dari FIFA.
"Sepak bola Indonesia periode 2014-2016 sedang kacau dan saya putuskan pensiun. Kemudian memasuki 2017 saya kepikiran ambil lisensi pelatih, kebetulan bersamaan dengan rencana mengakuisisi klub Liga 3 asal Bandung sekaligus membuka jalan buat Persipu FC," tutur Baskoro.
Kini, Andrew Baskoro sudah mengantongi lisensi kepelatihan C AFC sejak 2018 yang menjadikan dirinya owner merangkap juru taktik Persipu FC hingga 2019. Baru tahun ini dia melepas urusan teknis dan menyerahkan kepada dua rekannya, Sinangjono Wijaya dan Ardiansyah Rachman.
Menerjunkan Persipu FC dari yang tadinya sebatas tim amatir level tarkam ke ranah kompetitif Liga 3 membuat Baskoro bisa belajar banyak tentang pengelolaan klub sepak bola profesional. Dia belum ingin mematok target muluk seperti lolos ke Liga 2 dalam waktu dekat.
"Kembali lagi ke tujuan awal. Saya ingin membina dan mengasah bakat anak-anak muda, syukur-syukur bisa menjadi batu lompatan ke level yang lebih tinggi seperti Liga 2 atau bahkan Liga 1," cetus suami dari presenter cantik Reinita Arlin ini.
"Yang penting setiap tahun kami ada progres. Mulai dari 2017 pertama kali ikut Liga 3 langsung tembus babak 16 besar zona Jawa Barat, lalu 2018 membentuk tim U-18 untuk Piala Soeratin, 2019 bikin tim putri, kemudian tahun ini mulai merambah U-15," pungkas Andrew Baskoro.
Perlahan tapi pasti, Baskoro membangun dan mengarahkan klub miliknya menuju profesionalisme. Persipu FC termasuk salah satu dari segelintir peserta Liga 3 yang aktif berkegiatan selama kompetisi vakum akibat pandemi virus corona.
Terakhir, klub berlambang harimau ini melakoni laga uji coba melawan sesama kontestan Liga 3 asal Banten, Bilal FC, di Stadion Gagak Hitam Kodam Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (12/12/20). Persipu FC sukses memetik kemenangan tipis 1-0.