Ryan Sessegnon, Merantau ke Bundesliga demi Menangkan Hati Mourinho
Ryan Sessegnon punya alasannya sendirimengapa bersedia pergi untuk sementara waktu dari Tottenham Hotspur, apalagi sebagai pemain pinjaman ke klub lain.
Keputusannya pun mendapat dukungan penuh dari Jose Mourinho. Sebagai pemain yang masih berusia sangat muda, Sessegnon butuh tambahan pengalaman guna menembus tim senior The Lilywhites nantinya.
“Dia (Mourinho) berkata semuanya terserah saya untuk datang ke sini (Jerman) dan mencoba tantangan baru, memainkan pertandingan, dan mendapat pengalaman,” ujar Sessegnon kepada laman resmi Bundesliga Jerman.
“Itu adalah hal dan alasan utama saya datang ke sini, yakni untuk bermain,” tambah eks pemain Fulham tersebut.
Jose Mourinho sendiri merasa Sessegnon belum siap untuk dimainkan di posisi full-back. Akan tetapi, sang pemain bisa membuktikan diri sebagai bek kiri dan awal kariernya di Hoffenheim pun begitu impresif.
Namun bek kiri bukan satu-satunya posisi yang dilakoni Sessegnon di klub yang tengah dibelanya saat ini. Ia juga bisa menjadi winger maupun wing-back.
“Seperti yang Anda katakan, saya bisa mencetak gol, bisa membantu menciptakan gol juga, tapi ketika saya bermain sebagai bek kiri dengan empat atau lima pemain, tugas utama saya adalah menjaga pertahanan,
“Baru setelahnya, jika ada yang lain itu adalah bonus,” jelasnya.
Sessegnon juga sadar betul bahwa masih ada sejumlah pihak yang merasa dirinya belum layak jadi pemain pilihan Jose Mourinho. Untuk itulah, ia ingin berusaha keras di Hoffenheim dan membungkam opini-opini bernada negatif tersebut.
Beruntung, selama masa peminjamannya, Sessegnon mendapat dukungan tiada henti dari The Special One, yang diakuinya kerap mengirim pesan penuh motivasi, termasuk ketika dirinya berhasil mencetak gol.
Melihat kariernya yang apik di Hoffenheim dan perhatian yang ditunjukkan Mourinho, jelas bukan mustahil Sessegnon akan sukses mewujudkan impiannya bermain reguler untuk skuat The Lilywhites.
Ryan Sessegnon didatangkan Tottenham Hotspur pada tahun 2019 dengan durasi kontrak selama lima tahun. Nilainya pada saat itu adalah 25 juta poundsterling atau sekitar Rp425 miliar.