INDOSPORT.COM - Kala Zinedine Zidane mencoba membangun taji Real Madrid di pentas LaLiga Spanyol, tim junior malah dikecam oleh SAD Villaverde gara-gara pembantaian 31-0. Bikin mental pemain-pemain lawan terganggu, kubu putih pun 'mengalah.'
Kejadian ini bermula kala Real Madrid U-9 melakoni liga lokal bertajuk Prefente Benjamin F7 yang mempertemukan antara tim sekitar kota Madrid. Alhasil, skuat asuhan Ruben Barrios Garrido tampil begitu menakutkan hingga buat hampir tiga lusin gol!
Jika tim senior yang dinahkodai Zidane mencetak gol sebanyak itu mungkin bisa dimaklumi, tapi berbeda dengan liga junior. Karena hancur lebur inilah SAD Villaverde yang mengaku sebagai korban, mengecam tindakan tim langganan LaLiga Spanyol tersebut.
Melalui unggahan Twitter resminya, tim kasta empat liga atau Tercera Division meluapkan emosinya sekaligus menuding Real Madrid bersikap semena-mena tanpa perdulikan nasib para pemain muda. Mereka juga menyeret RFEF yang tak becus mengatur kompetisi.
Mostramos nuestra indignación a este tipo de situaciones en el Fútbol Formativo, por un lado los clubes grandes deberían utilizar estrategias deportivas para evitar estas goleadas, y por otro lado desde la Federación hace falta una reestructuración de estas categorías. #animoboti pic.twitter.com/3oqbDDCXgC
— SAD Villaverde (@SADvillaverde) December 12, 2020
Desakan ini pun juga berlandaskan kekecewaan sang presiden klub, Juan Antonio Cozar yang mengatakan cucunya juga jadi korban keganasan Real Madrid U-9. Setelah kabarnya mental pemain lawan anjlok, psikolog dari El Real, Fernando Alvarez akan turun tangan.
"Saya akan memberi tahu mereka bahwasannya tidak harus melabeli diri dengan hasil menyedihkan ini. Mereka akan mengatasinya dengan semangat dan kekuatan yang cukup agar bisa bangkit lagi," tutur Alvarez dilansir laman berita Deportes Cuatro.
Kepada media AS, Jose Luis Polo, Wakil Presiden Olahraga Federasi Madrid pun menegaskan akan adanya restrukturisasi kategori pertandingan di pentas junior agar kejadian ini tak terulang lagi. Zidane pun sempat buka suara ata apa yang menimpa Villaverde.
Pelatih tim senior Real Madrid itu justru membela tim junior Ruben Garrios dengan dalih ini merupakan suatu kompetisi untuk mencari pemenang. Ia justru menyayangkan federasi sepak bola yang tak kompeten dan menyebut laga kontroversial ini bak permainan basket.
Kendati tim juniornya sempat tersandung masalah pelik dengan SAD Villaverde, Real Madrid tetap tak patah arang berjuang pertahankan titel LaLiga Spanyol. Terancam dipecat, Zidane bangkit lewat tiga kemenangan beruntun hingga naik ke posisi tiga klasemen.