INDOSPORT.COM - Sepak bola Indonesia praktis mati suri sepanjang 2020. PSSI terus-menerus batal melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 lantaran terkendala pandemi virus corona dan izin kepolisian hingga terpaksa menggeser waktu kick-off ke awal Februari 2021.
Namun, rencana PSSI memutar kembali kompetisi Indonesia per Februari 2021 justru ditanggapi secara pesimistis oleh salah satu klub Liga 3 asal Depok, Persikad 1999. Mereka tidak begitu yakin kegiatan sepak bola berskala nasional bisa terlaksana di awal tahun depan.
Alasannya simpel, yaitu kondisi pandemi virus corona yang tak terduga dan cukup banyaknya 'distraksi' sepanjang semester pertama 2021, terlebih periode Ramadan dan Idul Fitri (April-Mei) dan Piala Dunia U-20. (Mei-Juni).
"Kecil kemungkinan bergulir lagi di awal tahun ya. Kita tahu April sudah puasa dan Mei lebaran. Setelah itu ada Piala Dunia U-20 pasti seluruh kompetisi nasional distop sementara," kata manajer Persikad 1999, Cahyo P. Budiman, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (16/12/20).
Dengan kata lain, lanjutan Liga 1 dan Liga 2 bisa molor lagi. Hal ini akan berimbas langsung kepada kompetisi kasta ketiga alias Liga 3 tempat Persikad 1999 dan klub-klub semi-profesional lain bernaung.
"Karena itulah kami belum bergerak di tim senior sesuai perintah CEO. Kami masih menunggu kepastian dari PSSI soal kick-off kompetisi. Toh sebenarnya tahun ini kami bisa dibilang klub Depok yang paling siap menyambut Liga 3, tapi malah batal bergulir," cetusnya.
"Namun, kegiatan Persikad 1999 masih berjalan ya, terutama tim U-15 dan U-16 yang sekarang sedang mengikuti ajang Liga Top Skor. Mereka masih rutin latihan bersama pelatih masing-masing," tandas Cahyo P. Budiman.
Meski hampir tanpa kegiatan di tengah pandemi virus corona, Persikad 1999 rupanya tetap menarik minat sponsor untuk menjalin kerja sama, salah satunya Bank BRI yang beberapa waktu lalu resmi menjadi sponsor utama. Cahyo berharap kerja sama ini bisa langgeng sampai tahun depan.