INDOSPORT.COM - Pemilik klub Liga 3 asal Depok, Persipu FC, Andrew Baskoro, ternyata menyimpan memori manis tentang sosok kiper legendaris yang sepanjang hidupnya hanya pernah membela Persela Lamongan, Choirul Huda.
Kenangan itu berkaitan dengan kompetisi ISL 2009-2010 ketika Baskoro berstatus sebagai salah satu kiper Persela, tepatnya pelapis Choirul Huda. Kesamaan posisi membuat dirinya dan sang mentor sering menghabiskan waktu bersama, baik di dalam maupun luar lapangan.
Baskoro bahkan mengaku punya rutinitas yang selalu dilakukan bersama Choirul Huda di Persela Lamongan sepanjang edisi 2009-2020, terutama menjelang pergantian bulan. Mereka biasa mengambil gaji bareng-bareng.
"Sebenarnya saya sudah kenal Mas Huda sejak 2005 sewaktu saya masih magang di Persela, tapi periode ISL 2009-2010 paling berkesan karena kami memiliki satu rutinitas yang dilakukan bersama-sama," kata Andrew Baskoro kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT di Jakarta, Selasa (15/12/20).
"Setiap mendekati ganti bulan Mas Huda biasanya tahu duluan soal kapan gajian karena kan kalau tidak salah dia sudah PNS waktu itu. Saya jemput ke rumahnya pakai mobil lalu kami sama-sama bergegas ambil gaji bareng," cetusnya.
Bagi Baskoro, Choirul Huda adalah sosok senior idaman. Pribadi sang mentor yang jail amat membekas dalam ingatannya, terlebih saat menjalani latihan bareng di Persela Lamongan.
"Mas Huda itu orangnya lucu. Dia suka menjaili rekan setim. Contoh dulu Persela ada latihan lari lintas alam. Kami disuruh pelatih naik-turun bukit, eh tahu-tahu dia malah naik motor sambil tertawa," kenang Baskoro.
"Di luar itu, Mas Huda banyak membantu saya sebagai juniornya dalam hal teknis kiper. Dia tahu betul kapan harus bercanda, tapi ketika serius ya serius. Saya beruntung pernah kenal dekat dengannya," tutur putra dari legenda intelijen berjuluk James Bond Indonesia, Teddy Rusdy, tersebut.
Karena itulah, Baskoro mengaku sangat kehilangan ketika Choirul Huda berpulang pada 15 Oktober 2017. Kapten abadi Persela itu mengalami cedera serius akibat berbenturan dengan lawan dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang sehingga harus dilarikan ke rumah sakit meski akhirnya nyawa sang kiper tidak tertolong.
Ironisnya, Baskoro tidak berkesempatan datang ke Lamongan untuk melayat dan memberikan penghormatan terakhir buat Choirul Huda karena satu alasan yang belakangan diakui menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.
"Saya tahu kabar Mas Huda dari berita di media. Spontan saya langsung tertunduk menangis. Padahal, waktu itu saya ingat sedang berada di mal habis nonton film bersama calon istri saya, Reininta Arlin," ucap Andrew Baskoro.
"Kondisi saya waktu itu mulai memasuki masa pingit (adat jawa yang melarang bepergian) karena sebentar lagi bakal melangsungkan pernikahan. Saya benar-benar menyesal tidak sempat melayat Mas Huda," pungkasnya.