Liga Indonesia

Kick Off Liga 1 Belum Pasti, CEO PSIS: PT LIB Jangan Kasih Angin Surga

Jumat, 18 Desember 2020 05:38 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Isman Fadil
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memberi tanggapan usai direktur utama PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) belum bisa memastikan kick off Liga 1. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memberi tanggapan usai direktur utama PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) belum bisa memastikan kick off Liga 1.

INDOSPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memberi tanggapan usai direktur utama PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) belum bisa memastikan kick off bergulirnya lanjutan Liga 1 2020/21.

Sebelumnya, Akhmad Hadian Lukita selaku direktur utama PT. LIB mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki tanggal resmi terkait lanjutan Liga 1 2020/2021.

“Sampai dengan saat ini belum ada tanggal resmi yang dikeluarkan oleh PT LIB untuk kick-off. Semua masih dirancang," ujar Akhmad Hadian beberapa hari lalu.

Menurut Yoyok Sukawi, pernyataan Akhmad Hadian Lukita ini mencerminkan bahwa kompetisi Liga 1 yang direncanakan PT. LIB akan kembali bergulir pada Februari 2021 mendatang masih sebatas wacana dan belum memiliki kepastian yang mengikat.

“Sudah lah, PT. LIB jangan terus beri angin surga. Beberapa klub juga sudah mengingatkan bahwa kondisi saat ini sulit untuk menggelar kompetisi. Angka Covid-19 juga masih tinggi dan vaksin juga belum bisa dipastikan kapan akan diberikan ke masyarakat,” kata Yoyok Sukawi kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.com di Semarang, Kamis (17/12/20).

Pria yang juga anggota Komisi X DPR RI ini lantas menambahkan bahwa dengan semakin tidak jelasnya status kompetisi Liga 1 2020 membuat klub semakin berat dalam menjalani hari ke hari. Pasalnya PSIS masih memiliki kewajiban memberi gaji kepada pemain dan official walaupun tidak ada kompetisi.

“Kalau seperti ini klub yang susah. PT. LIB juga tidak memberikan hak komersial, padahal itu diperlukan klub untuk menggaji pemain dan official,” tandas Yoyok Sukawi.

“Ibaratnya naik taxi, argo meteran PSIS jalan terus untuk menggaji pemain walaupun taxinya diam di tempat,” imbuhnya.

Yoyok Sukawi juga meminta kepada PT. LIB untuk lebih bijak dalam menentukan sikap terkait kompetisi supaya nantinya tidak merugikan klub lagi seperti akhir September lalu ketika mendadak kompetisi Liga 1 tidak mendapatkan izin dari pihak Kepolisian Republik Indonesia.

Di lain sisi, PT. LIB sendiri sebetulnya akhir-akhir ini cukup aktif untuk melakukan komunikasi dengan beberapa pihak terkait termasuk kepolisian terkait penyelenggaraan lanjutan Liga 1 2020.

Akhmad Hadian Lukita juga berharap organisasi yang ia pimpin segera mendapat respons positif dari beberapa pihak terkait untuk kembali melanjutkan Liga 1.

"Semuanya masih dalam proses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini segera ada respons positif," cetus Akhmad Hadian Lukita.