INDOSPORT.COM - Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto meminta PSSI segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan polemik penentuan dua klub yang mewakili Indonesia di Piala AFC 2021. Pasalnya, penunjukan sebelumnya dinilai tak sesuai regulasi dan merugikan Persipura Jayapura yang berhak.
Belum lama ini, PSSI menunjuk Bali United dan Persija Jakarta sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2021. Namun, banyak pihak menilai Persija tak seharusnya mendapat tempat karena prestasinya musim lalu (peringkat 10 dan runner up Piala Indonesia) tidak sesuai regulasi atau ketetapan AFC.
Dalam regulasi dijelaskan, klub yang dikirim harus merupakan juara liga atau cup musim sebelumnya (karena Indonesia hanya dapat jatah di Piala AFC/tak ada slot LCA), jika klub yang jadi juara tidak bisa memenuhi syarat maka slotnya diberikan ke runner up, posisi ketiga hingga keempat liga (jika tak ada cup/piala domestik).
Berdasarkan aturan tersebut, Persipura jadi tim yang berhak menemani Bali United di Piala AFC 2021, setelah finish diperingkat ketiga liga musim lalu. Pasalnya, runner up liga, Persebaya Surabaya dan juara Piala Indonesia, PSM Makassar tak memenuhi syarat bermain di kompetisi Asia.
"Temuilah langsung ke AFC jika ada masalah, meski meskipun hanya zoom karena pandemi covid. Ketika saat ini ada protes dari Persipura tentang klub wakil dari Indonesia untuk yang akan tampil di AFC Cup 2021, saya anggap protes itu wajar," ujar Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Gatot menilai, kekecewaan Persipura memang berdasar. Ini bukan kali pertama tim Mutiara Hitam dirugikan akibat kelalaian PSSI. Ia mencontohkan kejadian di Piala AFC 2015 lalu.
"Hal serupa pernah terjadi di bulan Juni 2015, ketika Persipura kecewa berat ke PSSI dan pemerintah karena Persipura kena sanksi dengan skor kalah WO 0-3 karena dianggap tidak proper menjadi tuan rumah menghadapi tim tamu Pahang FC. Tanpa pikir panjang, tetap atas izin Pak Menpora Imam Nahrawi saat itu, saya bawa perwakilan Persipura dan DPRP Papua langsung ke kantor AFC di Kuala Lumpur. Akhirnya clear dan ditemui langsung para petinggi AFC," urai Gatot.
"Pemerintah tidak salah dan Persipura juga tidak salah, PSSI yang salah saat itu, yaitu meski sedang dibekukan tetapi tidak proper dalam berkoordinasi dengan Pahang FC. Kami pun lega pulang ke Indonesia karena Persipura dan DPRD Papua dengar langsung alasan dari AFC dengan disaksikan perwakilan dari KBRI di Kuala Lumpur," pungkasnya.
Sementara itu, Persipura dilaporkan sudah melayangkan protes ke PSSI. Pihak federasi pun menjelaskan telah memberikan informasi ke AFC dan hanya menunggu keputusan dari AFC terkait polemik tersebut.