INDOSPORT.COM - Kabar kurang sedap menerpa PSSI setelah adanya dugaan transaksi jual beli untuk posisi manajer Timnas Indonesia U-19. Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris, pun membantah masuk dalam pusaran lelang jabatan itu.
Transaksi jual beli untuk jabatan manajer Timnas U-19 menyeret nama Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris dan Djoko Purwoko yang disinyalir menjadi wakil dari PSSI. Dalam transaksi keduanya ada kesepakatan uang mahar sebesar 100 dolar Singapura untuk menjadikan Dodi Alex Noerdin sebagai Manajer timnas Indonesia U-19.
Namun kabar ini dibantah keras oleh Haris. Ia menyangkal terlibat jual-beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19 dan mengenai kuitansi pembayaran yang beredar disebutnya bukan untuk membeli posisi sebagai manajer, melainkan untuk urusan bisnis.
"Sekarang gini, ya, yang tertera di kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis?" kata Haris.
"Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kuitansinya," sambungnya.
Sementara itu, Djoko Purwoko juga membantah narasi yang telah dihembuskan terkait jual-beli jabatan manajer. Dia merasa ada pihak yang tak senang dengan PSSI pimpinan Mochamad Iriawan dan Dodi selaku mantan petinggi Sriwijaya FC.
"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI," kata Djoko Purwoko.
"Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya (narasi jual-beli jabatan manajer). Memang tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket," sambungnya.
"Sangat bohong (jual beli-jabatan). Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama," tegas Djoko Purwoko.