INDOSPORT.COM - Mantan penjaga gawang Persib Bandung di era awal 2000-an, Dadang Sudrajat, menilai Bandung tidak akan kehabisan pemain sepak bola di posisi kiper.
Penilaian Dadang bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia kini fokus membina pemain usia muda yakni sebagai pelatih kiper, antara lain di Akademi Persib dan membuka private goal keeper.
"Kota Bandung potensinya banyak sekali ya. Kami jarang kekurangan stok (kiper)," kata Dadang kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (23/12/20).
Meski begitu, Dadang mengakui tak semua penjaga gawang muda berkualitas bisa melanjutkan karier ke level lebih tinggi lantaran banyak tantangan yang akan dihadapi, salah satunya mental dan perasaan cepat puas.
"Cuma itu, kendala mereka tidak bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi biasanya di faktor mental dan seringkali cepat puas star syndrome. Baru masuk kelompok umur sudah merasa paling jago, menurunkan kualitas serta intensitas latihan dari situ buyar," ucap Dadang.
Sebagai pelatih, Dadang tentu berharap anak asuhnya dan pemain lain asal Bandung berkembang menjadi pesepak bola profesional, namun semua itu kembali lagi kepada tekad dan keinginan yang bersangkutan.
Sehingga, penjaga gawang yang turut menyelamatkan Persib Bandung dari zona degradasi edisi 2003 ini berpesan kepada kiper muda untuk tetap bekerja keras dan tidak cepat puas dengan kinerja mereka.
Selain itu, pemain harus pintar mencari ilmu dan pengalaman sepak bola dari berbagai sumber karena bisa menjadi modal untuk berkarier sebagai pemain profesional.
"Hati-hati dengan start syndrome, tetap berusaha berlatih, cari ilmu di mana saja. Jangan dari satu sumber. Mungkin dari pelatih ini dapat apa, di pelatih lain dapat apa. Jadikan satu kekuatan jadikan ilmu yang plus banyak belajar dan jangan putus asa," tegas Dadang Sudrajat.
Sekadar mengingatkan, selama menjadi pesepak bola profesional, Dadang sempat memperkuat beberapa klub selain Persib, yakni Persitara Jakarta Utara, Arema Malang, dan Persikab Kab. Bandung.