INDOSPORT.COM – Rekor yang diciptakan AC Milan beberapa pekan lalu berpeluang dianulir, setelah salah satu mantan wasit Liga Italia menyebut bahwa gol Rafael Leao menyalahi peraturan.
Nama Rafael Leao sendiri memang jadi perbincangan beberapa hari terakhir, tepatnya saat pemain asal Portugal ini sukses mencetak gol cepat ke gawang Sassuolo di pertandingan pekan ke-13 Liga Italia pada Minggu (20/12/20) lalu.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Mapei tersebut, Rafael Leao berhasil menjebol jala lawan pada detik ke-6. Tepatnya, usai menerima umpan Hakan Calhanoglu selepas sepak mula.
Dengan kontrol dan kecepatan yang luar biasa, penyerang berusia 21 tahun tersebut langsung berada di kotak penalti. Tanpa ada hambatan berarti dari pemain belakang serta kiper lawan, Rafael Leao pun langsung melepaskan tembakan yang menghujam jala Sassuolo.
Satu gol yang dicetak Rafael Leao pun membantu AC Milan meraih kemenangan tipis 1-2 atas tuan rumah, sekaligus memastikan mereka kokoh di puncak klasemen sementar Liga Italia.
Selain itu, melansir dari laman OptaPaolo disebutkan bahwa gol Rafael Leao yang dicetak pada detik keenam kemarin, berhasil memecahkan rekor sebagai gol tercepat sepanjang sejarah Liga Italia.
Catatan waktu tersebut berhasil mengalahkan proses gol cepat sebelumnya yang dicetak pemain Piacenza, Paolo Poggi, yang sukses menyarangkan bola ke gawang Fiorentina saat pertandingan baru berjalan delapan detik pada tahun 2001 silam.
Meski laga telah usai, namun salah satu mantan wasit Liga Italia, Luca Marelli menyebut jika proses gol yang dibuat Rafael Leao sedikit berbau keganjilan bahkan tak menutup kemungkinan jika golnya tersebut tidak sah.
Dinukil dari laman Football Italia, Luca Marelli berpendapat bahwa sebelum sepak mula ditendang, posisi kaki Rafael Leao telah berada lebih dulu di garis permainan lawan.
Hal inilah yang jadi alasannya untuk mempertanyakan gol Rafael Leao. Sebab dalam peraturan permainan yang dirilis oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada 2017, disebutkan bahwa seluruh pemain kecuali yang bertugas mengambil sepak mula (kick off) wajib berada di wilayah permainannya sendiri.
"Dalam proses terjadinya gol pertama Milan itu, Leao sudah menginjakkan salah satu kakinya melewati garis tengah lapangan," ujar Marelli.
"Secara teori gol tersebut bisa saja dianulir. Sayangnya, tinjauan VAR tidak dapat menjadi dasar bagi wasit dalam memutuskan adanya pelanggaran dalam proses sepak mula," tambahnya.
Sementara itu, pelatih Stefano Pioli selaku pelatih AC Milan selepas laga kontra Sassuolo kemarin mengaku, jika dirinya memang telah menyiapkan berbagai skema permainan untuk bisa mencetak gol cepat termasuk saat kick off berlangsung.
"Kami punya empat atau lima situasi untuk kick-off dan ingin melakukan pendekatan yang kuat, sebab kami melewatkan sesuatu pada beberapa pertandingan terakhir," ujar Pioli kepada SkySports.