Liga Indonesia

Rumit, Audiensi PSIS-Panser Biru dengan Pemprov Jateng Masih Mengambang

Kamis, 24 Desember 2020 08:45 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Sinoeng N. Rachmadi selaku Kadisporapar Jateng menerima surat izin penggunaan Stadion Jatidiri dari CEO PSIS Yoyok Sukawi dalam acara audiensi. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Sinoeng N. Rachmadi selaku Kadisporapar Jateng menerima surat izin penggunaan Stadion Jatidiri dari CEO PSIS Yoyok Sukawi dalam acara audiensi.

INDOSPORT.COM - Tuntutan DPP Panser Biru terkait surat permohonan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggunakan Stadion Jatidiri tahun depan sudah disampaikan oleh manajemen PSIS Semarang.

Penyerahan surat dilakukan langsung oleh Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang, didampingi Manajer Immanuel Anton dan Media Officer Alvin Syaptia.
 
Mereka menemui Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng N. Rachmadi, di kantor yang bersangkutan, Rabu (23/12/20).

Pada kesempatan tersebut, perwakilan DPP Panser Biru juga hadir untuk sekaligus mengikuti audiensi dan mencari solusi terkait penggunaan Stadion Jatidiri.

Bertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini sebetulnya berlangsung cair karena pihak Disporapar mau mendengarkan dan menyerap aspirasi dari kelompok Panser Biru dan PSIS selaku klub Liga 1 perihal pemakaian Stadion Jatidiri.

Sayangnya, pertemuan ini kurang bisa memberikan jawaban yang memuaskan kepada Panser Biru karena Sinoeng selaku Kadinporapar Jateng belum bisa memastikan apakah tahun depan PSIS bisa mentas di Stadion Jatidiri atau belum.

Sinoeng hanya mengatakan bahwa ia siap memfasilitasi pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan perwakilan Panser Biru serta manajemen PSIS.

“Pada pertemuan kali ini kami bisa saling memahami dan kemudian diambil solusi. Nanti akan diatur waktu yang tepat supaya Panser Biru dan CEO PSIS bisa menyampaikan sapirasi masing-masing,” tandas Sinoeng.

“Barangkali Gubernur Jateng bisa memberikan kebijakannya. Kami hanya membuat rencana teknis percepatan dan menyampaikan kepada Gubernur,” imbuh mantan Kepala Satpol PP Jawa Tengah ini.

Sinoeng juga menegaskan bahwa keputusan akhir terkait Stadion Jatidiri berada di tangan Ganjar Pranowo selaku kepala daerah dan pemegang kunci kebijakan di lingkup Pemprov Jawa Tengah.

“Bisa jadi apa yang disampaikan secara teknis belum layak, sehingga diperlukan kebijakan Gubernur. Keputusan akhir tetap di tangan beliau,” tukas dia.

Di sisi lain, perwakilan Panser Biru, Galih Eko Putranto, menyampaikan harapannya kepada Disporapar Jateng dan manajemen PSIS Semarang untuk bisa membantu menyampaikan aspirasi suporter kepada Ganjar Pranowo terkait penggunaan Stadion Jatidiri pada 2021.

“Suporter berharap aspirasi kami sampai ke Gubernur Jateng. Kami sudah tiga tahun bolak-balik Semarang-Magelang-Semarang sampai memakan korban teman sendiri akibat kecelakaan. Harapannya dengan yang kami sampaikan ini, 2021 PSIS bisa main di Stadion Jatidiri lagi,” tegas Galih.