INDOSPORT.COM - Sanksi yang diterima penggawa Timnas Indonesia U-19, Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha Febrian, ternyata terlihat tak seberapa dibanding sanksi para pemain Liga Indonesia ini.
Kabar kurang mengenakan belum lama ini datang dari Timnas Indonesia U-19. Dua orang pemain terpanggil, yakni Serdy Ephy Fano (Bhayangkara FC) dan Mochamad Yudha Febrian (Barito Putera), harus didepak karena tindakan indispliner.
Serdy dan Yudha memang harus dicoret dari Timnas Indonesia U-19. Keduanya melakukan tindakan indispliner karena diketahui baru kembali hotel pukul 03:00 WIB. Tak sampai di situ, kedunya tidak mengikuti timbang badan dan telat latihan pada pagi harinya.
Baru-baru ini juga beredar video keduanya tengah asik berjoget di sebuah klub malam. Bahkan keduanya ditemani seorang wanita. Tentu perilaku keduanya menjadi sorotan.
Selain didepak dari training center Timnas Indonesia U-19, Serdy Ephy Fano juga harus dipecat dari klubnya, Bhayangkara FC. Sanksi ini tegas ini diambil setelah klub melakukan pertemuan.
Pemain 18 tahun itu dinilai tidak bisa menjaga nama baik klub, setelah dua kali dicoret dari pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19.
"Bhayangkara mewajibkan seluruh pemain untuk menjaga attitude dan kedisiplinan baik di dalam dan diluar lapangan," tegas Yogi Hermawan. Sementara Barito Putera memilih untuk mengirim Yudha Febrian ke pesantren di Jawa Barat.
Ternyata, selain sanksi pencoretan dan pemecatan yang diterima pemain Timnas Indonesia U-19 tersebut, di Liga Indonesia juga pernah ada pemain-pemain yang menerima sanksi berat, bahkan jauh lebih berat dari Yudha dan Serdy. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
1. Agus Rohman
Sanksi berat pernah diterima oleh Agus Rohman. Kiper PSAP Sigli itu dihukum larangan tampil bermain selama satu tahun oleh Komdis PSSI.
Pada 2014, Agus Rohman melakukan kontak fisik ketika kakinya mengenai perut pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz, yang menyebabkan pendarahan pada bagian usus.
Akli Fairuz pun dinyatakan meninggal setelah sepekan menerima perawatan di rumah sakit. Aksi berbahaya yang dilakukan Agus Rohman ini memang terkadang dilakukan oleh kiper ketika hendak menghalau bola. Alih-alih menangkap bola, kaki sang kiper malah menendang pemain lawan.
2. Stanley Mamuaya
DI era Divisi Utama Liga Indonesia pada 2008 lalu, Komdis PSSI pernah memberikan hukuman luar biasa berat, yakni larangan tampil seumur hidup kepada pemain PSIR Rembang, Stanley mamuaya.
Stanley dihukum usai bersama rekannya melakukan pengeroyokan wasit Muzair Usman yang memimpin laga PSIR vs Persibom pada kala itu.
Selain Stanley, ada lagi beberapa pemain yang ikut dihukum, salah satunya adalah kiper Geri Mandagi dan bek Michael Orah. Namun, hukuman untuk keduanya hanya berlaku dua tahun.