INDOSPORT.COM – Sukses membawa Liverpool jadi juara Liga Inggris, Jurgen Klopp tetap tak luput dari kesalahan. Berikut 5 transfer terburuk yang pernah ia buat untuk The Reds.
Mengawali karier di dunia kepelatihan bersama Mainz, Jurgen Klopp meraih kepopuleran bersama klub kedua yang diasuhnya, Borussia Dortmund. Ia membawa Die Borussen juara Bundesliga Jerman dua kali beruntun, serta lolos ke final Liga Champions.
Catatan itulah yang kemudian membuat Liverpool tertarik kepadanya. Klopp pun kemudian diboyong ke Anfield pada Oktober 2015 menggantikan Brendan Rogers.
Sempat nirgelar di beberapa musim awal, Klopp sukses membawa Liverpool menjuarai Liga Champions pada musim 2018/2019. Musim berikutnya, ia membawa The Reds berjaya di Liga Inggris dan mengakhiri puasa 30 tahun.
Salah satu kunci kesuksesan Jurgen Klopp adalah pembelian pemain yang tepat seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Alisson. Namun, tak jarang pula ia membuat kesalahan dengan mendatangkan pemain yang pada akhirnya tak memberikan sumbangsih berarti.
Berikut ini 5 transfer terburuk yang pernah dilakukan Jurgen Klopp di Liverpool:
5. Naby Keita
Liverpool meresmikan pembelian Naby Keita pada musim panas 2017. Namun, ia dipinjamkan lagi ke RB Leipzig dan baru benar-benar datang ke Anfield setahun kemudian. Kerelaan Liverpool menunggu setahun dan merogoh kocek 48 juta pounds (Rp915 miliar) menandakan besarnya harapan mereka.
Meski demikian, memasuki tahun ketiganya bersama The Reds musim ini, Naby Keita tak pernah benar-benar menjadi pilihan utama Klopp di lini tengah, akibat ketatnya persaingan dan kerapnya ia mengalami cedera. Hal ini pun membuat banderol besarnya menjadi tak sepadan.
4. Steven Caulker
Kenyataan tak banyak orang yang menyadari bahwa Steven Caulker pernah membela Liverpool menunjukkan betapa gagal transfer ini. Sang bek tengah sendiri didatangkan dengan status pinjaman dari QPR pada Januari 2016 usai membatalkan masa pinjamannya di Southampton di tengah musim.
Selama menjadi pemain The Reds, Steven Caulker hanya tampil tiga kali di Liga Inggris, yang semuanya dilakukan sebagai pemain pengganti. Total menit bermainnya hanya empat menit dan dalam dua dari tiga pertandingan tersebut ia justru dimainkan sebagai penyerang.