INDOSPORT.COM – Radja Nainggolan akhirnya meninggalkan Inter Milan dan kembali ke pelukan Cagliari, layaknya kisah cinta dua sejoli yang berkali-kali putus sambung.
Santer dikabarkan bakal hengkang dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas lalu, Radja Nainggolan akhirnya bertahan di skuat Nerazzurri.
Diturunkan di laga pertama Inter Milan di Serie A Italia ketika menghadapi Fiorentina meski hanya menjadi pemain pengganti, ia pun diyakini akan mendapatkan menit bermain lebih banyak musim ini.
Namun, asa menjadi pemain reguler akhirnya harus dikubur dalam-dalam. Hingga jeda musim dingin, bintang keturunan Batak itu hanya tampil 5 kali dari 21 pertandingan yang dijalani Inter Milan, dengan total menit bermain hanya 45 menit.
Dibukanya bursa transfer Januari ini pun mendatangkan kabar baik bagi Radja Nainggolan. Pada 31 Desember lalu, Inter Milan melepas sang gelandang Belgia ke sesama klub Serie A Italia, Cagliari.
Meski hanya dipinjamkan hingga akhir musim ini, kepindahan ke Cagliari menjadi kesempatan emas bagi Nainggolan untuk kembali ke performa terbaik demi mencari peminat mengingat kontraknya di Inter akan habis musim ini dan ia berpotensi berstatus bebas transfer.
Cagliari sendiri menyambut gembira kedatangan Radja Nainggolan, yang tampak dalam pernyataan yang mereka unggah di situs resmi.
“Seperti kisah cinta yang bertahan lama, diwarnai nuansa warna merah dan biru. Cagliari dan Nainggolan akhirnya kembali bersama.”
“Bocah laki-laki cilik yang menjadi pria dewasa dan pesepak bola di pulau ini (Sardinia), yang pergi untuk terbang dan membubung ke tingkat tertinggi, selalu membawa bendera Sardinia bersamanya, dan Quattro Mori tertato di hatinya.”
Ya, kisah Radja Nainggolan dan Cagliari memang bagaikan kisah cinta yang bertahan lama, namun diwarnai putus sambung. Pasalnya, ini merupakan kali ketiga pemain berjuluk Ninja itu membela Rossoblu.
Sang gelandang pertama kali bergabung dengan Cagliari pada Januari 2010, sebagai pemain pinjaman dari Piacenza. Baru 7 laga, klub Sardinia itu mengubah status kepemilikan Nainggolan menjadi co-ownership.
Empat tahun di Cagliari dan sukses menjadi idola para fans karena permainan ngototnya, serta di kota itu pula bertemu Claudia Lai yang kemudian menjadi istrinya, Nainggolan hengkang demi mengembangkan karier dengan bergabung dengan AS Roma pada Januari 2014.
"Sulit untuk meninggalkan pulau Sardinia karena saya seperti diadopsi di sana. Di sisi lain, saya gembira karena transfer ini adalah langkah penting dalam karier saya. Namun, saya sedih harus meninggalkan tempat saya tumbuh sebagai individu maupun pemain sepakbola," katanya ketika itu.
Kepindahan ke AS Roma pun menjadi pilihan tepat. Meski gagal membawa Giallorossi meraih satu pun gelar, permainan Nainggolan berkembang pesat sehingga akhirnya digaet Inter Milan pada Juni 2018.
Sayang, kehadiran Antonio Conte setahun kemudian pada Mei 2019 mengubah nasib Nainggolan karena ia tak dibutuhkan oleh sang pelatih. Beruntung, Cagliari menyelamatkannya dengan meminjamnya selama satu musim.
Bersama klub kesayangannya itu, ia tampil gemilang dengan mencetak 6 gol dan 6 assist dari 26 pertandingan Serie A Italia dan ditunjuk menjadi kapten. Namun, hal itu tak cukup bagi Antonio Conte yang kembali menepikannya saat ia kembali ke Giuseppe Meazza.
Maka, Cagliari pun lagi-lagi menyelamatkan Radja Nainggolan dengan meminjamnya hingga akhir musim ini. Kembali ke pelukan klub kecintaannya diharapkan bisa mengembalikan performa Nainggolan, sekaligus mendongkrak performa klub yang masih tertahan di peringkat 15 klasemen Serie A Italia.
Bukan tidak mungkin, kebersamaan itu akan bertahan lebih lama. Dengan usia yang sudah 32 tahun dan kontraknya di Inter Milan yang habis Juni 2021, bisa saja Nainggolan bergabung permanen dengan Rossoblu di musim panas nanti hingga akhirnya gantung sepatu.
Bagaimanapun, bersama Cagliari-lah namanya mulai dikenal di dunia sepak bola, dan Cagliari pula yang merelakannya pergi demi mengembangkan kariernya. Sudah waktunya bagi Radja Nainggolan untuk membalas cinta Cagliari kepadanya, di sisa kariernya.