INDOSPORT.COM - Skuat Persipura Jayapura mulai dibubarkan menyusul keputusan manajemen yang menghentikan seluruh aktivitas tim sejak Rabu (06/01/21) kemarin. Karena kesulitan finansial, Kamis (07/01/21) hari ini, para pemain Persipura diberikan kebebasan untuk memilih tetap tinggal ataupun hengkang.
Bahkan manajemen Persipura sendiri sudah mengizinkan sejumlah pemain yang kontraknya telah berakhir untuk pergi jika sudah mendapatkan tawaran dari klub lain.
Dengan berat hati, asisten manajer Persipura, Ridwan Bento Madubun menuturkan, keputusan tersebut diambil dalam kondisi sulit. Ketidakpastian kompetisi dan kesulitan finansial membuat mereka harus mengambil langkah bijak.
"Dengan kondisi seperti ini sangat sulit bagi kami, tadi malam dalam rapat internal, Ketua Umum sudah sampaikan bahwa kita tidak bisa menahan mereka kalau kontrak sudah berakhir dan mereka mau ke klub lain dipersilakan," ujar Bento kepada awak media olahraga INDOSPORT, Kamis (07/01/21).
"Kita tidak bisa salahkan pemain yang habis kontrak kalau mereka mau hengkang, karena semua orang butuh hidup dan menghidupi keluarganya, jadi kita persilakan, yang penting sampaikan baik-baik kepada kita, kita akan bantu semua proses perpindahan hingga tuntas, agar mereka juga bisa enjoy di klub yang baru," tambah Bento.
Sementara itu, manajemen Persipura masih akan bernegosiasi dengan pemain yang masih terikat kontrak untuk rencana klub ke depan.
"Kita akan lihat mereka yang kontraknya masih berjalan, akan kita ajak untuk membahas langkah selanjutnya seperti apa," tandasnya.
Manajemen Persipura sendiri mengaku berat mengambil keputusan bubar, di saat akan tampil di ajang Asia, AFC Cup. Namun, finansial yang mengempis membuat mereka terpaksa harus memutuskan bubar untuk sementara waktu hingga mendapatkan dukungan sponsor lagi.
"Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial. Kami juga kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak," ungkap Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano.
Disisi lain, Bank Papua yang sejatinya masih memiliki tunggakan sponsorship Rp5 miliar sesuai kesepakatan MoU dua tahun lalu, malah menarik dukungan mereka di saat klub sedang membutuhkan suntikan dana segar untuk membayar gaji dan juga kontrak pemain.
"Kita semua tahu bagaimana menurunnya ekonomi selama pandemi covid, sehingga kemampuan kita secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personil tim. Kami langsung rapat manajemen dan memutuskan untuk hentikan seluruh aktifitas tim, selama ini tim tetap berlatih secara virtual, tetapi sejak saat ini, semua kegiatan dihentikan, sampai kapan? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti," pungkasnya.