INDOSPORT.COM - Klub papan atas Liga Italia, AC Milan, dikabarkan tengah memburu bintang Toulouse, Kouadio Kone. Gurutransfer Fabrizio Romano melaporkan I Rossoneri ingin mendapatkan Kone pada bursa transfer musim dingin ini.
AC Milan tengah bersiap untuk membenahi skuadnya di bursa transfer musim dingin ini. Badai cedera yang menimpa tim asuhan Stefano Pioli membuat Milan ingin mencari suntikan tenaga baru di bulan Januari ini.
Salah satu nama yang muncul dalam perburuan adalah gelandang milik Toulouse, Kouadio Kone. Kone diharapkan bisa memperkuat pos gelandang bertahan.
Cederanya Ismael Bennacer serta absennya Sandro Tonali dalam beberapa kesempatan membuat barisan tengah Milan kerepotan. Praktis, hanya Franck Kessie pemian inti yang ada di posisi ini menyusul kabar hengkangnya Rade Krunic.
Untuk itu, Kouadio Kone pun diharapkan bisa secepatnya bergabung dengan skuad Milan. Berikut ini kami telah rangkum tiga fakta menarik mengenai sosok Kouadio Kone yang layak untuk Anda simak.
1. Konsisten di Usia Muda
Kouadio Kone sudah memperkuat Toulouse sejak musim 2016/17 saat usianya masih 17 tahun. Kone mulai dipromosikan ke tim utama Toulouse pada Juli 2019.
Sejak saat itu, pemain berusia 19 tahun ini menjadi pilihan utama di lapangan tengah Toulouse. Sejak musim lalu hingga musim ini, ia sudah mencatatkan 32 penampilan dengan kontribusi dua gol untuk Toulouse.
Meski masih berusia sangat muda, namun konsistensi permainan Kouadio Kone sangat bagus. Musim ini ia tak pernah absen di laga Toulouse dengan mencatatkan 17 penampilan di Ligue 2.
Kone juga masuk ke dalam tim Prancis U-18 dan U-19. Di Timnas Prancis, pemain berdarah Guinea yang juga tengah diburu Borussia Moenchengladbach ini telah mencatatkan 5 caps dan 1 gol.
2. Gelandang Agresif
Sebagai seorang pemain tengah, Kouadio Kone tergolong sebagai gelandang yang agresif. Sesuai dengan posisi utamanya sebagai gelandang bertahan, Kouadio Kone dikenal dengan permainan kerasnya.
Walau begitu, permainan keras yang ditunjukkan Kone tidaklah berujung kasar. Kone memiliki kelebihan dalam melakukan tekel.
Ia juga jago dalam merebut bola seperti layaknya Ismael Bennacer dan Franck Kessie. Selain itu, ia juga memiliki tingkat konsentrasi yang baik selam 90 menit.
Dengan gaya mainnya yang 'beringas', Kone cukup sering melakukan pelanggaran. Meski begiu, pelanggaran yang dilakukan Kone jarang yang berujung fatal. Hal itu terbukti dari perolehan kartu kuningnya yang hanya satu sepanjang musim ini.
Di balik kelebihannya, ia memiliki sejumlah kekurangan. Beberapa kekurangannya adalah seperti dalam duel area dan juga passing.
3. Versatile
Kouadio Kone merupakan pemain yang versatile alias serba bisa. Kone bisa memainkan sejumlah peran di lapangan tengah.
Mulai dari gelandang bertahan (DM), gelandang tengah (CM), dan gelandang serang (AM). Kemampuannya ini pun membuat dirinya semakin dibutuhkan oleh Toulouse dan tentunya AC Milan di Liga Italia.
Musim ini ia telah melakoni 10 pertandingan sebagai gelandang tengah dan bertahan. Ia juga tiga kali main sebagai gelandang serang. Kehebatan Kone dalam mengawal lini tengah membawa Toulouse ke posisi dua klasemen sementara Ligue 2 dengan 35 poin.