Meski Gratis, 3 Alasan Arsenal Sebaiknya Tidak Mendatangkan Diego Costa
1. Performa yang Mulai Menurun
Tiga musim di Inggris bersama Chelsea, Diego Costa memang terbilang tajam dengan catatan 58 gol dari 120 penampilan. Namun, sejak kembali ke Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas 2017, performanya merosot drastis.
Sebelum akhirnya hengkang, jumlah gol terbaik Costa dalam semusim untuk Atletico Madrid hanyalah 7 gol. Dengan usia yang sudah 32 tahun dan kondisinya yang kerap cedera, sulit berharap penyerang keturunan Brasil ini bisa kembali ke kemampuan terbaiknya.
2. Gaji yang Terlalu Mahal
Meski bisa didatangkan secara gratis, Diego Costa bisa menimbulkan beban finalsial yang besar kepada Arsenal. Pasalnya, ia diketahui meminta gaji yang besar kepada klub peminat yakni 270 ribu pounds (Rp5,1 miliar) per pekan, sama seperti yang ia terima di Los Rojiblancos.
Dengan ketajaman yang mulai menurun dan usia yang sudah 32 tahun, jumlah tersebut tentu terbilang mahal bagi Arsenal. Akan lebih masuk akal jika anggaran gaji Costa digunakan untuk menggaji pemain baru lain yang bisa diandalkan untuk jangka panjang.
3. Emosi yang Mudah Meledak
Selain tajam, Diego Costa juga dikenal sebagai pemain yang temperamen. Ia bahkan pernah terlibat perselisihan dengan mantan bek Arsenal, Gabriel Paulista, ketika The Gunners bertemu Chelsea di Liga Inggris beberapa tahun yang lalu.
Sifat buruk Costa ini tentu bisa memberikan contoh buruk bagi skuat Arsenal yang didominasi para pemain muda. Apalagi, Arsenal pernah punya pengalaman buruk terkait emosi pemain beberapa waktu lalu dengan Granit Xhaka yang berbuntut pencopotan ban kapten dari lengan bintang Swiss itu.