INDOSPORT.COM - Manajemen Persipura Jayapura hingga kini masih menanti jawaban pasti dari salah satu sponsor utamanya, PT Bank Papua, perihal dana sponsorship meskipun sebelumnya sudah mendapatkan klarifikasi.
Bank Papua sendiri telah membeberkan dengan jelas bahwa alasan mereka menunda dana sisa sponsorship senilai Rp5 miliar dikarenakan kompetisi Liga 1 masih vakum akibat pandemi virus corona.
Hanya saja, manajemen Persipura Jayapura meminta agar Bank Papua mau melakukan adendum dalam kontrak kerja sama antar kedua belah pihak.
"Kami mau ada adendum seperti yang sudah kami sampaikan, kami dengan besar hati ingin menyelesaikan semua ini. Kami ingin menjaga tim agar tetap eksis," ujar Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, kepada awak media di Jayapura, Rabu (13/1/21).
Untuk itu, Benhur mengaku manajemen Persipura dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan terbuka dengan jajaran direksi PT Bank Papua guna membahas kepastian sponsorship.
Terlebih, Persipura Jayapura kini tengah dikejar waktu untuk menentukan nasib mereka di babak play-off Piala AFC 2021, Maret mendatang.
"Kita akan segera duduk bersama dengan Bank Papua untuk membicarakan ini secara buka-bukaan di depan media, supaya jangan ada lagi yang disalahkan antara Persipura maupun Bank Papua," kata Benhur.
Sebelumnya, Manajemen Bank Papua selaku sponsor utama Persipura buka suara perihal tunggakan dana sponsorship senilai Rp5 miliar. Mereka mengklarifikasi bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh ketidakjelasan lanjutan kompetisi Liga 1 2020.
Menurut Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Papua, Erna Kapisa, sesuai dengan isi Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama manajemen klub, telah disepakati bahwa pihaknya akan mendukung Persipura dengan dana senilai Rp10 miliar untuk semusim Liga 1 2020.
Akan tetapi, dana tersebut dicairkan dalam tiga tahap, masing-masing Rp5 miliar untuk tahap pertama, kemudian Rp3,5 miliar (tahap kedua), dan Rp1,5 miliar (tahap ketiga).
Sayang, pencairan dana tersebut tidak berjalan sesuai kesepakatan di tahap kedua hingga ketiga lantaran pandemi virus corona belum mereda dan kompetisi mangkrak sampai sekarang.
Itulah alasan utama pihak Bank Papua masih menahan dana sisa senilai Rp5 miliar dari kesepakatan sambil menanti Liga 1 kembali bergulir.
"Apabila kompetisi Liga 1 jadi dilanjutkan, Bank Papua akan segera memenuhi kewajiban sesuai isi PKS untuk merealisasikan pencairan dana sponsorship tahap kedua dan ketiga," pungka Erna Kapisa.