INDOSPORT.COM - Malangnya Real Madrid usai gagal menang di LaLiga Spanyol, kini mereka malah tak mampu rebut Supercopa de Espana efek keok lawan Athletic Bilbao, Jumat (15/01/21). Pelatihnya, Zinedine Zidane pun sebut borok Luka Modric.
Berlangsung di Stadion La Roselda, semifinal Piala Super Spanyol ini serasa sangat berat bagi Los Blancos. Ya, sebelum ini mereka sempat mencak-mencak usai gagal boyong poin kontra Osasuna di kompetisi domestik.
Hingga buat situasi runyam kala Zidane dan sang kiper utama, Thibaut Courtois, sebut LaLiga Spanyol sengaja, ujung-ujungnya El Real yang terkena dampaknya usai keok lawan Bilbao dengan skor 1-2. Alhasil, El Clasico lawan Barcelona di partai final urung terjadi.
Sejak awal pertandingan, Real Madrid sejatinya sudah keteteran kala Rui Garcia cetak dwi gol, baik lewat open play dan penalti. Karim Benzema bisa saja menyamakan kedudukan, tapi apa daya gol keduanya dianulir VAR.
Zidane yang sebelumnya mengeluhkan cuaca pun kini hanya bisa pasrah Athletic Bilbao mengambil tiket menuju partai pamungkas Supercopa de Espana. Akan tetapi, ia juga tak menampik semua ini gara-gara posisi salah Luka Modric.
"Sejak babak pertama sudah terlihat kesulitan, kami tak bermain dengan baik usai mereka mencetak angka dalam dua kali kesempatan. Kami tak bisa membaca arahnya pertandingan karena pressing yang kuat," ucap pelatih plontos itu dilansir Football Espana.
"Kami akhirnya harus mengganti formasi karena tak nyaman dengan posisi Luka. Segala hal yang bisa dilakukan ialah tetap bekerja keras, istirahat cukup, dan berpikir tentang lembaran baru," imbuhnya.
Upaya agar bisa selamatkan muka mereka sejatinya ada ketika memasuki menit ke-98 sempat terjadi pelanggaran tepat di kotak Los Leones. Sayang wasit Juan Martinez Munuer beserta VAR ogah berikan hadiah penalti bagi kubu Los Merengues.
Disamping kekalahan kontra Athletic Bilbao, Real Madrid harus gigit jari usai kemenangan Barcelona di semifinal Supercopa de Espana terkesan dramatis tanpa Messi. Mungkin saja, tim asuhan Zidane ini juga bakal kehilangan LaLiga Spanyol lewat kebangkitan sang rival.