INDOSPORT.COM – Liga Inggris 2020/21 pekan ke-19 akan digelar akhir pekan ini. Dari sekian banyak pertandingan, semua mata akan tertuju pada laga klasik Liverpool vs Manchester United.
Laga Liverpool vs Man United digadang-gadang akan menjadi laga penentu siapa yang keluar sebagai kampiun Liga Inggris musim ini. Hal ini sendiri tak lepas dari posisi keduanya di klasemen.
Kemenangan Man United atas Burnley di tengah pekan lalu membuat anak asuh Ole Gunnar Solskjaer naik ke puncak dan unggul tiga poin atas rival abadinya, Liverpool.
Bak takdir, kini jadwal mempertemukan keduanya. Tak ayal sematan laga penentu gelar juara pun disematkan di pertandingan yang akan berlangsung di Anfield tersebut mengingat margin poin keduanya hanya tiga angka.
Bumbu-bumbu sedap pun menyertai duel panas ini. Dari Psywar Jurgen Klopp yang menyebut Manchester United sebagai tim yang sering dapat penalti hingga Solskjaer yang merendah dengan menyebut dirinya akan terkejut setengah mati jika timnya berhasil membungkam Liverpool.
Rivalitas terakhir keduanya dalam berburu gelar Liga Inggris sendiri terakhir terjadi pada 2008/09 silam. Di musim itu, Man United keluar sebagai pemenang dengan keunggulan empat poin atas Liverpool.
Perlahan, nasib pun berubah. Dominasi Man United di era 2000-an mulai luntur dan kini posisi Setan Merah digantikan oleh dominasi Liverpool dalam kurun waktu dua musim terakhir.
Laga Liverpool vs Manchester United pun nantinya akan berjalan sengit. Terlalu dini menyebut laga ini sebagai penentu juara. Malah lebih pantas jika pertandingan ini menjadi uji kelayakan Setan Merah sebagai kandidat juara Liga Inggris 2020/21.
Ole Gunnar Solskjaer dalam pernyataan jelang laga Liverpool vs Man United secara tegas menyebut laga di Anfield Stadium ini sebagai kenyataan dan ujian sempurna untuk mengetahui kapasitas timnya sebagai kandidat juara.
“Itu (laga melawan Liverpool) adalah tes dan kenyataan bagi kami karena (melawan) Liverpool di Anfield adalah salah satu tantangan terbesar. Kami telah memenangi banyak pertandingan, banyak pertandingan ketat, mencetak gol di Injury Time.
“(Tapi) untuk menang tandang di Anfield, Anda harus berada di level sesungguhnya,” tegas Solskjaer.
Solskjaer paham betul bahwa sulit mengalahkan Liverpool di Anfield. Apalagi The Reds tak pernah kalah di kandangnya sejak 2017.
Sehingga laga kali ini pun menjadi uji kelayakan bagi Man United dan Solskjaer untuk menjadi kandidat juara Liga Inggris. Paul Pogba menegaskan bahwa untuk menjadi yang terbaik, timnya haruslah mengalahkan yang terbaik saat ini (Liverpool).
“Untuk menjadi yang terbaik, Anda harus mengalahkan yang terbaik,” ujar Pogba dengan optimis jelang menyambut laga melawan Liverpool.
Uji kelayakan Man United sebagai juara pun tak hanya berkaca dari keangkeran Anfield dan tangguhnya Liverpool di kandang. Uji kelayakan lainnya adalah rekor buruk Setan Merah sendiri saat melawan rivalnya.
Dalam 10 laga terakhir, Man United hanya sekali mengalahkan Liverpool. Kembali ke awal lagi, takdir seakan berubah drastis jikalau mengingat dua dekade silam, Setan Merah lah yang kerap mengalahkan The Reds.
Dengan catatan seperti itu, tentu tekanan berlebih akan dirasakan Man United. Tapi tanpa disadari, Setan Merah dan Solskjaer merasa justru saat inilah waktu yang tepat untuk menguji kelayakan mereka di hadapan Liverpool.
Man United tengah berada dalam performa terbaik, sedangkan Liverpool belum lama ini merasakan kekalahan di Liga Inggris dengan tumbang dari Southampton.
Secara mental, Liverpool berada dalam kondisi tertekan. Apalagi The Reds tertinggal tiga poin dari Man United. Sedangkan Setan Merah nampak biasa saja sekalipun laga ini bak uji kelayakan bagi mereka.
Tentu pekan ini pun menjadi waktu yang tepat bagi Manchester United untuk menghadapi Liverpool di Anfield. Siapa tahu selain menguji kelayakan mereka, Setan Merah juga mampu meruntuhkan status Unbeaten The Reds di Anfield.