INDOSPORT.COM - Gelandang PSIS Semarang, Mahir Radja Satya Djamoeddin, mengaku prihatin dan pasrah terkait nasib kompetisi Liga 1 lantaran ia termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang menggantungkan hidup di dunia sepak bola.
Menurut Mahir, pihak yang berkaitan dengan kompetisi harus mencari cara dan solusi supaya kompetisi Liga 1 bisa kembali bergulir dengan aman.
Apalagi saat ini pesepak bola yang berlaga di Tanah Air sudah hampir setahun menganggur sejak terakhir kali kompetisi berjalan pada Maret 2020.
“Sepak bola kita cukup memprihatinkan sepak bola ya. Kalau tak salah cuma Indonesia yang kompetisinya belum mulai sampai sekarang. Kalau ditanya harapannya, kami dari pemain cuma ingin segera ada solusinya,” tutur Mahir, Sabtu (16/1/21).
Mahir berpendapat sebaiknya kompetisi diputar dengan format baru dan tidak melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 yang baru berlangsung selama tiga pertandingan.
Namun, sekali lagi sebagai pemain ia hanya bisa berharap dan pasrah karena sama sekali tidak punya kewenangan terkait jalan atau tidaknya kompetisi.
“Baiknya kompetisi baru kalau memang kembali bergulir. Tapi ya itu tadi, saya sebagai pemain tak ada andil ke ranah itu. Serahkan saja kepada pihak-pihak yang berwenang,” tandas pengguna nomor punggung 8 PSIS Semarang ini.
Perlu diketahui bersama, sampai Sabtu (16/1/21) sore, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi belum menentukan sikap terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2.
Yang terbaru, PT LIB baru saja mengumpulkan para pemilik klub untuk dimintai pendapatnya terkait lanjutan kompetisi. Sudah ada beberapa masukkan dan nantinya hasil owner meeting akan dibawa ke dalam rapat Exco PSSI untuk menentukan sikap.
Sementara itu, bos Mahir Radja di PSIS yang juga anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi, beberapa waktu juga sempat meminta kepada Menpora RI, Zainudin Amali, untuk dibuatkan keputusan hukum terkait kelanjutan kompetisi.
“Saya mohon Kemenpora untuk segera membuat keputusan hukum atau rules kepada cabang-cabang olahraga yang punya kompetisi atau turnamen,” tandas Yoyok Sukawi saat rapat dengan Menpora.