Nestapa Inter Milan, Sang Calon Juara yang Di Ambang Kebangkrutan
Tak cuma minimnya pemasukan, belanja besar Inter Milan sebelum pandemi menyebar juga jadi sumber defisit keuangan La Beneamata. Dari data Transfermarkt, tercatat dalam dua musim terakhir Inter Milan selalu mengeluarkan dana belanja lebih dari 100 juta euro.
Nilai tersebut tak sebanding dengan jumlah keuntungan dari penjualan pemain mereka yang cuma setengahnya. Selain itu, dompet Inter Milan benar-benar dikuras musim ini untuk membayar gaji para pemain.
Bahkan saking seretnya keuangan, laman La Repubblica menyebut jika Inter baru bisa membayarkan gaji para para pemain bulan Juli dan Agustus 2020 kemarin, pada tanggal 16 Februari mendatang.
Selain belanja pemain yang terlalu boros, permasalahan keuangan Inter Milan juga berasal dari pihak manajemen. Di mana sang Presiden klub, Steven Zhang dikabarkan bakal meninggalkan Inter Milan dalam waktu dekat.
Hal ini didasari atas kebijakan pemerintah China yang menyebut bahwa semua perusahaan asal Tingkong dilarang menempatkan logo atau identitas perusahaan pada klub sepak bola.
"Sejumlah media China telah menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku untuk semua tim, tapi suporter Inter menginterpretasikannya sebagai pengunduran diri tiba-tiba Suning dari dunia sepak bola," tulis La Repubblica.
Dengan lilitan hutang serta berpotensi kehilangan sang Presiden, lengkap sudah kisah nestapa Inter Milan musim ini. Lantas, apakah sang Ular Italia mampu menyelamatkan diri dari kebangkrutan? Atau malah sebaliknya, Inter Milan harus memupus mimpi juara lantaran harus memperbaiki neraca keuangannya terlebih dahulu.